Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menyemprot jadwal neraka FIFA yang menyebabkan dua pemainnya hilang.
Jeda internasional pada bulan ini menimbulkan kemarahan besar di kubu Real Madrid.
Real Madrid mengirim sejumlah pemain untuk membela tim nasional masing-masing.
Para pemain memiliki jadwal dua pertandingan berbeda untuk dimainkan.
Akan tetapi, jadwal agenda FIFA ini terbukti tidak menguntungkan bagi klub.
Nama-nama yang dikirim membela timnas masing-masing seharusnya bisa meningkatkan performa mereka.
Yang terjadi justru sebaliknya karena para pemain menjadi rawan terkena cedera.
Real Madrid pun menjadi salah satu korban paling parah dari jeda internasional bulan ini.
Dua pemain Los Blancos, Vinicius Junior dan Eduardo Camavinga, mengalami cedera saat membela tim nasional mereka.
Vinicius Junior harus menepi karena cedera hamstring saat membela timnas Brasil.
Sementara Camavinga mengalami lutut saat berlatih bersama timnas Prancis.
Cedera keduanya menambah daftar masalah kebugaran di Stadion Santiago Bernabeu.
Real Madrid sebelumnya sudah kehilangan Thibaut Courtois, Eder Militao, dan Aurelien Tchouameni.
Dilansir BolaSport.com dari Cadena COPE, situasi ini membuat Carlo Ancelotti marah dengan FIFA.
Ancelotti sudah cukup frustrasi dengan cedera timnya yang tiada henti sejak awal musim 2023-2024.
Baca Juga: Messi Bawa Efek Gila-gilaan, Langsung Bikin Jutaan Warga AS Berpaling
Masalah sang pelatih kini bertambah karena Vinicius dan Camavinga setidaknya harus absen selama delapan pekan.
Artinya, Los Blancos harus tampil dengan skuad seadanya hingga Januari tahun depan.
Hal ini tentu mengganggu ambisi Real Madrid yang ingin meraih hasil maksimal di Liga Spanyol dan Liga Champions.
Tanpa kehadiran sejumlah pemain inti, langkah Los Blancos terancam goyah di dua kompetisi tersebut.
Carlo Ancelotti pun meminta FIFA untuk segera mengambil tindakan serius dari situasi ini.
Para pemain diyakini mengemban beban terlalu banyak selama semusim.
Jumlah laga yang terlalu banyak menjadi salah satu penyebab cedera para pemain.
Ancelotti yakin dirinya tidak sendiri dalam hal ini karena klub lain juga merasakan hal serupa akibat jadwal yang padat.