Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menu latihan dari pelatih Erik ten Hag disebut menjadi biang keladi dari keterpurukan Manchester United.
Awal musim 2023-2024 tidak berjalan baik bagi Manchester United.
Di Liga Inggris, Setan Merah hanya menempati peringkat keenam klasemen usai menelan lima kekalahan dan tujuh kali menang dari 12 pertandingan pertama.
United memiliki 21 poin, tertinggal lima angka dari Tottenham Hotspur yang menghuni tangga keempat atau batas akhir zona Liga Champions.
Satu gelar pun sudah melayang dari tangan United setelah kekalahan 0-3 dari Newcastle United pada putaran keempat Piala Liga Inggris.
Nasib The Red Devils di Liga Champions juga tidak lebih baik.
Man United menjadi juru kunci Grup A dengan hanya mengukir satu kemenangan dalam empat laga awal.
Penderitaan mereka semakin diperparah oleh cedera yang menghinggapi Jonny Evans, Christian Eriksen, Lisandro Martinez, dan Casemiro.
Situasi terkini United lantas membuat pemain-pemain di dalamnya gusar.
Menurut laporan The Guardian, beberapa pemain senior meyakini bahwa performa buruk tim dan badai cedera disebabkan oleh kerja keras berlebihan selama pramusim.
Bruno Fernandes dkk merasa lebih lelah pada awal musim ini seperti di akhir musim lalu.
Sumber serupa menambahkan bahwa para pemain belum menyampaikan kekhawatiran mereka kepada Ten Hag secara langsung.
Sang pelatih memang meningkatkan intensitas latihan dalam upaya untuk membuat United menjadi penantang gelar.
Musim pertama menangani United, 2022-2023, Ten Hag mempersembahkan satu gelar dari ajang Piala Liga Inggris.
Dia juga membawa pasukannya lolos ke Liga Champions berkat finis peringkat ketiga klasemen Premier League.
Pencapaian tersebut lantas membuat harapan suporter Man United melambung ketika memasuki musim baru.
Nyatanya, Ten Hag malah membawa Setan Merah terperosok.
Lini Depan Memprihatinkan
Ada dua catatan negatif soal sektor penyerangan Man United di Liga Inggris musim ini.
Pertama, tim asuhan Ten Hag hanya memproduksi 13 gol dalam 12 laga pertama liga domestik, jumlah terkecil keenam dibanding semua kontestan.
United unggul tidak terlalu jauh atas tiga tim promosi yakni Burnley (10 gol), Luton Town (10), dan Sheffield United (9).
Kalau dikomparasi dengan Manchester City selaku pemuncak klasemen, produktivitas Manchester United jelas tertinggal sangat jauh.
The Citizens jadi tim paling gacor usai menciptakan 32 gol dalam 12 partai awal.
Bahkan Chelsea, yang musim lalu finis di tangga ke-12, mampu menciptakan 21 gol dan mengungguli Man United.
Fakta menyedihkan kedua soal lini depan United adalah kontribusi penyerang.
Dari 13 gol milik Setan Merah, hanya satu buah yang dihasilkan oleh pemain depan.
Sebiji gol tersebut ditorehkan oleh Marcus Rashford ketika United kalah 1-3 dari Arsenal pada September lalu.
Barisan pemain belakang United berkontribusi tiga gol yang masing-masing dicetak oleh Victor Lindelof, Raphael Varane, dan Diogo Dalot.
Adapun sektor tengah menjadi sumber gol terbesar Manchester United (69 persen).
The Red Devils memperoleh sembilan gol dari lima gelandang.
Bruno Fernandes dan Scott McTominay paling produktif dengan sama-sama tiga kali menjebol gawang lawan.
Lalu Christian Eriksen, Hannibal Mejbri, serta Casemiro mengukir masing-masing satu gol.
Sebenarnya Man United punya striker baru dalam diri Rasmus Hojlund.
Bomber asal Denmark itu sudah menyumbang lima gol sejak menghuni Old Trafford.
Hanya saja, semua gol Hojlund terjadi di Liga Champions.