Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jakarta International Stadium (JIS) kembali ramai dibahas karena adanya air menggenang di lapangan sebelum pertandingan Argentina Vs Brasil pada babak delapan besar Piala Dunia U-17 2023, Jumat (24/11/2023).
Pembangunan yang mencapai Rp 4,5 triliun itu kembali dipertanyakan.
Seperti diketahui, banjir dan kebocoran di beberapa sudut JIS terjadi sebelum pertandingan itu berlangsung.
Walhasil, kick off yang seharusnya digelar pada pukul 19.00 WIB itu harus ditunda 30 menit.
Selain itu, tidak hanya rumput, tetapi arena di luar lapangan pun tergenang air.
Akibatnya banyak yang keluar JIS dengan menggulung celana akibat banjir melebihi semata kaki.
Baca Juga: Tanggapan PSSI soal Lapangan JIS yang Tergenang Air, Bukan Salah Rumput
Tentu saja ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi oleh pihak pengelola JIS.
Anggota DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta agar JIS segera diperbaiki.
"Untuk stadion yang menghabiskan biaya 4,5 T ternyata JIS tidak secanggih janjinya," ujar Anggara dalam rilis yang diterima BolaSport.com.
Politikus muda ini turut menyinggung komentar salah satu partai yang justru menyalahkan PSSI atas banjir di JIS.
Padahal faktanya sejak awal memiliki banyak masalah.
Mulai dari sistem buka tutup atap yang tak berjalan.
Baca Juga: Kok Atap JIS Gak Buka Tutup Saat Laga Brasil Vs Argentina di Piala Dunia U-17 2023?
Hingga area sekitar stadion yang ternyata banjir begitu hujan turun.
"Kalau Partai Nasdem mempermasalahkan banjir di lapangan JIS, berarti kritikan itu untuk Pak Anies Baswedan dan pengelola stadion."
"Stadion itu di lengkapi teknologi buka tutup atap."
"Faktanya pekan lalu pun terjadi banjir di gate JIS karena sumbatan," ujar Anggara.
Oleh karena itu, Anggara merasa stadion yang terletak di Sunter, Jakarta Utara, itu patut diusut tuntas.
Sebab dana yang dikeluarkan untuk membangun JIS tak sedikit.
Namun faktanya terjadi kebocoran dan banjir di sana sini.
Hal ini dinilai membuktikan adanya masalah besar di balik JIS.
"Saat ini saya rasa kita harus fokus melakukan pembenahan daripada komentar yang tidak perlu," tegas Anggara.