Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tim nasional U-17 Argentina tetap masuk sejarah baru meski gagal ke Piala Dunia U-17 karena prestasi dua pemain.
Prestasi timnas U-17 Argentina tetap bisa dibanggakan meski gagal meraih gelar juara.
Langkah timnas U-17 Argentina di Piala Dunia U-17 terhenti pada babak semifinal.
Timnas U-17 Jerman berhasil menyingkirkan Agustin Ruberto dan kawan-kawan lewat adu penalti.
Hasil ini tentu menyesakkan bagi Tim Tango junior yang berusaha mengawinkan gelar dengan tim senior.
Akan tetapi, timnas U-17 Argentina tetap berhak pulang dari Indonesia dengan kepala tegak.
Penampilan tim sepanjang turnamen mampu membuat para penonton terkagum-kagum menyaksikannya.
Aksi individu para pemain juga menjanjikan masa depan yang cerah bagi timnas Argentina.
Baca Juga: Prediksi Line-up Galatasaray Vs Man United - Remaja 18 Tahun Starter Lagi, Ramus Hojlund Siap Tempur
Apalagi, para pemain ini juga sudah sanggup menempatkan negara tersebut ke dalam sejarah baru.
Dilansir BolaSport.com dari Squawka, dua pemain timnas U-17 Argentina akhirnya mencetak hattrick pada fase gugur Piala Dunia U-17.
Claudio Echeverri mengawali catatan bersejarah ini saat menghadapi timnas U-17 Brasil pada babak perempat final.
Agustin Ruberto mengikuti jejak sang kapten dengan sumbangan trigolnya ke gawang timnas U-17 Jerman.
Sebelumnya, tidak ada pemain timnas U-17 Argentina yang mampu menembus daftar ini.
Berkat Echeverri dan Ruberto, Tim Tango level junior akan dikenang dengan identitas baru.
Selama ini, ada 13 pemain yang berhasil mencetak hattrick pada babak penyisihan Piala Dunia U-17.
Baca Juga: Liga Champions - 2 Pemain Andalan Galatasaray Cedera, Keuntungan bagi Man United
Argentina menjadi salah satu negara yang menyumbang jumlah pemain terbanyak dalam statistik ini.
Timnas U-17 Prancis lebih dahulu melakukannya pada ajang yang sama empat tahun silam.
Kala itu, Nathanael Mbuku dan Arnaud Kalimuendo mampu sama-sama menyumbang hattrick.
Untuk pemain asal negara Amerika Selatan, mereka lebih sulit lagi untuk masuk daftar ini.
Sebelum Echeverri dan Ruberto, ada Leo Macae yang melakukannya untuk timnas U-17 Brasil pada 1999.
Torehan Echeverri dan Ruberto kini menempatkan keduanya ke dalam status elite tersendiri.
Popularitas dua pemain ini pun akan semakin meningkat seiring dengan prestasi yang ada.
Keduanya dipercaya bisa langsung menarik klub-klub dari Benua Eropa untuk merekrut mereka.
Hal ini bisa dijadikan batu pijakan untuk Echeverri dan Ruberto agar bisa menaikkan level permainan.