Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mendorong Xavi Hernandez mencari solusi sendiri karena enggan mencampuri urusan Barcelona.
Carlo Ancelotti bersikap hati-hati ketika berurusan dengan sesama pelatih klub.
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, saat ini tengah mendapat sorotan tajam dari publik.
Barcelona dikabarkan mulai kehilangan kepercayaan ke Xavi karena sejumlah hasil minor di berbagai kompetisi.
Sebagai sesama pelatih klub papan atas, Carlo Ancelotti tentu memahami tekanan ini.
Keduanya sama-sama dituntut untuk selalu memberikan hasil maksimal demi menjaga reputasi klub.
Bedanya, Ancelotti lebih senior dan sudah berpengalaman di beberapa klub berbeda.
Xavi belum memiliki keistimewaan tersebut karena Barcelona merupakan klub Benua Eropa pertama yang ia latih.
Melihat kondisi ini, tidak heran jika Ancelotti diminta memberikan saran ke juniornya.
Namun, Ancelotti tidak langsung menyetujui permintaan yang diajukan oleh media tersebut.
“Nasihat untuk Xavi? Ia tidak membutuhkannya,” kata Ancelotti seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
“Dia sudah berpengalaman menghadapi situasi seperti ini,” ucap pelatih asal Italia tersebut.
Xavi memang mampu mengurai masalah Barcelona satu per satu untuk keluar dari krisis.
Barcelona akhirnya berhasil memastikan kelolosan mereka ke babak penyisihan Liga Champions.
Dalam dua musim terakhir, misi sederhana tersebut selalu sulit untuk diwujudkan.
La Blaugrana bahkan dianggap begitu merindukan Lionel Messi hingga selalu tersingkir di fase grup.
Hal tersebut kini tidak menjadi masalah karena Xavi akhirnya memutus tren buruk.
Selanjutnya, Xavi harus segera memperbaiki posisi Barcelona di klasemen sementara Liga Spanyol.
La Blaugrana saat ini berada di posisi ke-4, kalah dari Real Madrid, Girona, dan Atletico Madrid.
Sebagai juara bertahan, Barcelona tentu ingin kembali menjadi penantang utama gelar.
Jika Xavi mampu bangkit, hal ini tentu menjadi alarm berbahaya bagi Carlo Ancelotti.
Keunggulan Real Madrid bisa terancam oleh rival bebuyutan mereka yang enggan mengalah.
Meski bersimpati ke situasi Xavi, Ancelotti tentu ingin terus memimpin persaingan.