Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Jay Idzes, mengungkapkan bahwa kondisinya kini mulai berangsur membaik.
Sebagai informasi, Jay Idzes sempat didiagnosis mengidap penyakit Trombosis Vena dengan Mikro Emboli Paru pada bulan Oktober lalu.
Kepastian ini diumumkan langsung oleh klub tempat bermain Jay Idzes yakni Venezia FC.
Jay Idzes lalu harus absen cukup lama akibat penyakit tersebut.
Pemain berusia 23 tahun itu kini sudah absen dalam lima laga Seri B Italia musim 2023/2024.
Padahal sebelumnya Jay Idzes selalu menjadi pilihan utama Venezia FC.
Sementara itu, belum ada kepastian kapan Jay Idzes bakal bisa merumput lagi.
Namun pemain berposisi sebagai bek itu memberikan kabar baik bahwa kondisinya kini mulai berangsur membaik.
Bahkan Jay Idzes juga mengaku sudah mulai kembali berlatih.
Baca Juga: Bojan Hodak soal Levy Madinda: Dia Benar-benar Tak Sesuai Keinginan Saya!
"Saya bersenang-senang di sini di Venesia, tapi sayangnya saya cedera selama sebulan."
"Saya menderita trombosis di bahu saya, sangat mengganggu."
"Ini mungkin terdengar lebih intens daripada yang sebenarnya."
"Saya sudah mulai berlatih lagi dan pulih dengan baik. Semoga aku bisa segera fit lagi," kata Jay Idzes dilansir BolaSport.com dari laman resmi Ga-Eagles.
Belum lama ini, Alfan Nur Asyhar selaku dokter timnas Indonesia juga sempat mengomentari terkait kondisi Jay Idzes.
Hanya saja Alfan belum bisa memberikan banyak komentar.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 2023/2024 Pekan ke-21 - Ada Derbi Papadaan hingga Duel Klasik Persib Vs PSM
Hal tersebut disebabkan karena penyakit yang diderita Jay Idzes cukup langka.
"Kalau hal seperti ini, saya belum mendapatkan data secara signifikan jenis penyakitnya seperti apa," kata Dokter Alfabn saat ditanyai BolaSport.com di Information Center Piala Dunia U-17 2023, Hotel Solia Zigna, Solo, Selasa (28/11/2023).
"Tapi yang jelas seperti yang saya bilang, Pre-Competition Medical Assesement tetap harus kita lakukan untuk individu pemain yang nanti menjadi basis data buat kita."
"Kalau dengan penyakit-penyakit seperti itu, secara pribadi informasi yang saya dapatkan tidak dapat terlalu banyak sehingga saya tidak bisa bicara di sini," ujarnya