Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Paolo Maldini akhirnya bersuara terkait pemecatannya dari direktur teknis AC Milan. Ada target tak realistis sampai rencana jangka panjang yang diacuhkan I Rossoneri.
Pemberitaan soal pemecatan Paolo Maldini dari jabatan direktur teknis AC Milan sempat membuat gempar seantero Italia.
Paolo Maldini dilengserkan dari posisinya pada Senin (5/6/2023) atau Selasa dini hari WIB.
Tidak ada yang menyangka jika mantan kapten dan legenda AC Milan itu bakal meninggalkan klub dengan cara yang menyedihkan dari kursi manajemen.
Pertemuan Maldini dengan pemilik I Rossoneri, Gerry Cardinale, ditengarai menjadi muara di balik terdepaknya sang legenda dari posisi direktuk teknis.
Momen itu terjadi tepat kurang dari 48 jam setelah pertandingan terakhir Liga Italia musim lalu.
Tidak ada yang tahu pasti hal yang membuat AC Milan memecat Maldini.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Indonesia Indah tapi Menantang, Kiper Prancis Senang
Beberapa surat kabar Italia memberikan klaim jika permasalahan antara Maldini dan Cardinale adalah perekrutan pemain dan kebijakan transfer untuk musim 2023-2024.
Selain itu mereka juga membebaskan Ricky Massara yang notabene tangan kanan Maldini dari posisi serupa.
Enam bulan berlalu, Maldini memberikan beberapa fakta yang diungkap ke publik lewat wawancara dengan La Repubblica yang dikutip BolaSport.com.
Pria asal Italia tersebut mengaku jika sejatinya dirinya telah merancang dan mengirimkan strategi dan rencana komprehensif kepada manajemen AC Milan.
Di dalamnya terdapat 35 halaman yang membahas langkah strategis untuk masa depan klub termasuk rencana transfer pemain.
Dalam pengakuannya, Maldini menyebutkan bahwa dirinya bertemu dengan Cardinale waktu itu karena memiliki visi konkrit untuk kemajuan I Rossoneri.
Namun, yang diminta Cardinale adalah target tidak realistis dengan jangka waktu pendek.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Pelatih Prancis Lebih Suka Solo daripada Jakarta, Sederhana dan Tak Padat
Tuntutannya adalah memenangi Liga Champions di saat kekuatan finansial dan tim belum kuat untuk bersaing dengan klub mapan Eropa lainnya.
"Cardinale meminta kami untuk memenangkan Liga Champions dan saya menjelaskan bahwa itu diperlukan rencana tiga tahun," ucap Maldini.
"Dari bulan Oktober hingga Februari, saya mempersiapkannya bersama Massara dan seorang rekan konsultan saya; sebuah rencana berjumlah 35 halaman yang membahas tentang strategi berkelanjutan dan lompatan kualitas, yang dikirimkan kepada Cardinale, dua kolaborator terdekatnya, dan CEO Furlani."
"Namun, tidak ada tanggapan sama sekali darinya (Cardinale)."
"Dari 35 pembelian pemain, kami menantang tim dengan merekrut De Ketelaere yang berusia 21 tahun."
"Jika Anda memilih pemain-pemain dengan usia tersebut, tingkat kegagalannya lebih tinggi."
"Mereka harus ditunggu, dibantu, dimanjakan, dan ditarik kembali."
"Di sisi lain, setelah tiga bulan bekerja, Boban, Massara, dan saya dipanggil ke London oleh pemilik dan CEO dan praktis didelegitimasi: Leao, Bennacer, dan Theo tidak menyukainya."
"Sebuah jalan diperlukan demi klub. Saya selalu mengingat di mana kami seharusnya memulai," tutur putra legenda AC Milan, Cesare Maldini, tersebut menambahkan.