Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Borussia Academy Indonesia (BAI) menggelar Funino Festival 2023 di Lapangan Deutsche Schule Jakarta, BSD, Tangerang, Sabtu (2/12/2023).
Funino Festival 2023 dihelat untuk memperkenalkan filosofi sepak bola terbaru dari Jerman.
CEO BAI, Saras Desch, mengatakan bahwa ini merupakan rangkaian keempat dari Funino Festival 2023 setelah sebelumnya digelar setiap akhir pekan.
Funino Festival 2023 ini diikuti oleh anak-anak usia 6 sampai 11 tahun.
Ada juga anak-anak berusia di atas 11 tahun dengan maksimal usia 16 tahun yang ikut meramaikan Funino Festival 2023.
Total ada sekitar 150 anak ikut berpartisipasi dalam ajang tersebut.
"Funino Festibal 2023 ini merupakan perkenalan dari sistem baru (filosofi) yang ada di Jerman," kata Saras Desch, Minggu (2/12/2023).
Baca Juga: Final Piala Dunia U-17 - Jerman Vs Prancis, Duel Dua Raksasa Eropa Sarat Sejarah
"Tujuan diadakannya Funino Festival 2023 ini supaya anak-anak lebih banyak mendapatkan sentuhan bola, kekuatan untuk mempertahankan bola, dan menggiring bola," lanjutnya.
Funino Festival 2023 ini mencoba menerapkan kurikulum terbaru dari filosofi sepak bola di Jerman.
Kata Saras Desch, sistem baru itu membuat anak-anak usia muda lebih mudah dan tidak merasa tertekan dalam bermain sepak bola.
"Jadi di Jerman itu sedang marak-maraknya menerapkan filosofi ini dan terbukti timnas U-17 Jerman bisa melangkah ke final Piala Dunia U-17 2023."
"Sistem ini rupanya berhasil di sana dan kami coba aplikasikan ke anak-anak usia muda di Indonesia," ucap Saras Desch.
Funino Festival 2023 ini tidak hanya diikuti oleh anak-anak yang berlatih di BAI saja.
Saras Desch juga mengundang beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB) di Jakarta untuk berlatih bersama demi mendapatkan filosofi tersebut.
"Harapan kami supaya anak-anak usia muda di Indonesia bisa bermain sepak bolanya lebih baik."
"Kami yakin dengan banyaknya sentuhan pada bola bisa membuat kualitas mereka lebih baik," kata Saras Desch.
Saras Desch berharap SSB yang diundang ke Funino Festival 2023 ini bisa mendapatkan ilmu baru dalam bermain sepak bola.
Setidaknya filosofi itu bisa diterapkan kembali oleh para pelatih SSB kepada anak-anak muridnya.
"Jadi kami ingin SSB yang datang bisa mengaplikasikan sistem baru ini ke tempatnya masing-masing."
"Pada akhirnya anak-anak muda di Indonesia bisa bermain sepak bola lebih baik lagi ke depannya."
"Dan anak-anak muda di Indonesia mempunyai teknik serta mental yang baik juga," tutup Saras Desch.
Baca Juga: Final Piala Dunia U-17 2023 - Kiper Prancis Siap jika Harus Adu Penalti Lagi Melawan Jerman
Di acara puncak Funino Festival 2023, BAI mengundang langsung perwakilan pelatih dari Borussia Monchengladbach untuk datang.
Terlihat, beberapa pelatih dari Jerman ikut meramaikan dan memberikan arahan kepada anak-anak muda Indonesia untuk menerapkan filosofi terbaru di Funino Festival 2023.
Head of International Football School VFL Borussia Monchengladbach, Wolfgang Heilman, membeberkan lebih panjang sistem baru apa yang kini sedang ramai diterapkan di Jerman.
Melalui Funino Festival 2023, Wolfgang Heilman mengatakan filosofi ini bisa untuk mengembangkan kreativitas setiap pemain di usianya masing-masing.
Penerapan sistem baru di Jerman dimulai dengan membagi lapangan ke beberapa bagian.
Setiap lapangan yang sudah dibagi itu diisi oleh delapan pemain dalam dua tim.
Lapangan yang lebih kecil itu bisa membuat para pemain lebih banyak bermain dengan bola.
Para pemain itu bisa langsung mengambil keputusan apakah harus menggiring bola, mengoper, atau mengambil keputusan untuk mencetak gol ke gawang.
"Sebenarnya konsep ini bukan yang benar-benar baru, tapi kami sudah menggunakannya di Jerman sejak lama, namun baru sedikit yang melakukannya."
"Dan mulai sekarang hingga ke depannya, semua akademi sepak bola di Jerman akan melakukan itu sampai usia 11 tahun," kata Wolfgang Heilman.
"Jadi kami sebenarnya membuat lapangan lebih kecil dari ukuran biasa."
"Kami meletakan beberapa pemain di sana tergantung dari kondisi ukuran lapangan dan biasanya dimulai dari dua pemain," lanjutnya.
Lanjut Wolfgang Heilman, pembagian itu dilakukan agar pemain bisa melihat bahwa lapangan tidak terlalu besar.
Sehingga para pemain bisa tetap tenang dan yang sangat penting itu bisa langsung mengambil keputusan yang tepat.
"Ini sangat masuk logika karena pemain bisa lebih banyak mendapatkan sentuhan dengan bola."
"Pemain bisa lebih banyak mengambil keputusan dan bermain bersenang-senang dengan sepak bola."
"Dan yang terpenting mereka punya motivasi dalam bermain sepak bola."
"Para pemain juga tidak boleh melakukan kesalahan ketika banyak tekanan datang dan itu sangat berharga bagi mereka," tutup Wolfgang Heilman.