Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bermodalkan secarik kertas, Konstantin Heide jadi pahlawan timnas U-17 Jerman pada final Piala Dunia U-17 2023.
Pertarungan penuh drama terjadi ketika Jerman bersua Prancis dalam laga puncak di Stadion Manahan, Sabtu (2/12/2023).
Pemenang harus ditentukan lewat adu penalti setelah skor 2-2 bertahan hingga 90 menit selesai.
Konstantin Heide tampil luar biasa saat babak adu tos-tosan.
Kiper berumur 17 tahun itu tampil heroik dengan menepis tendangan dua algojo Prancis.
Sewaktu menghadapi penendang keempat Les Bleus, Heide menjatuhkan diri ke kanan guna menghalau laju bola mendatar.
Dia bergerak ke arah serupa ketika menepis tembakan Tidiam Gomis selaku algojo terakhir tim lawan.
Ternyata resep kesuksesan Heide adalah secarik kertas dari pelatih kiper timnas U-17 Jerman, Nico.
Kertas tersebut berisi potensi arah tendangan para algojo Prancis.
"Nico yang menuliskan beberapa titik kemungkinan arah penalti lawan," tutur Heide kepada wartawan, termasuk BolaSport.com.
"Jadi, saya pikir itu karena dia."
"Dia orangnya. Jadi, dia menulis (prediksi) dengan sangat benar dan saya hanya melakukan apa yang ditulisnya," kata pemain Unterhaching itu.
Instruksi dari pelatih kiper dan sedikit improvisasi membuat Heide begitu tangguh di bawah mistar gawang Jerman.
"Tentu saja sedikit improvisasi, tetapi banyak yang saya lakukan dengan sangat baik," ucap sang pahlawan Der Panzer.
Salah satu keunikan Heide adalah dirinya hobi melakukan provokasi kepada pemain lawan.
Hal itu dia lakukan terhadap eksekutor penalti pertama Prancis, Joachim Sanda, yang berujung gawang Jerman kebobolan.
"Saya melakukan psywar selama adu penalti dan terkadang dalam latihan," ujar Heide.
"Saya pikir saya membuat beberapa pemain kesal dengan hal tersebut."
"Setelah pertandingan, saya selalu merasa sedikit menyesal. Akan tetapi, jika pada akhirnya berhasil, saya akan berhenti," kata dia.
Enam bulan sebelum jadi juara dunia di Indonesia, Jerman merebut trofi Euro U-17.
Lawan yang dihadapi Jerman pada laga final kala itu juga Prancis.
Pemenang pun ditentukan melalui drama adu penalti.
Hasilnya, Jerman mengalahkan Prancis 5-4.
Noah Darvich jadi satu-satunya eksekutor Jerman yang gagal menyumbang angka dari titik putih.
Prancis mengirim enam algojo dengan dua di antaranya tak mampu mencetak gol.