Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tim Angkat Besi Indonesia Atur Strategi Terbaik demi Lolos ke Olimpiade Paris 2024

By Delia Mustikasari - Senin, 4 Desember 2023 | 20:30 WIB
Atas (dari kiri ke kanan), Erwin Abdullah (pelatih dan ayah lifter Rahmat Erwin Abdulllah), Basuki Hadimuljono (CdM Indonesia untuk Asian Games 2022), Raja Sapta Oktohari (Presiden NOC Indonesia) bersama lifter Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah saat pelantikan kontingen Indonesia, September 2023. (NOC INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Tim angkat besi Indonesia mengatur strategi terbaik demi melenggang mulus ke Olimpiade Paris 2024.

Enam bulan waktu tersisa akan dimanfaatkan maksimal oleh para lifter Merah Putih untuk membuat total angkatan terbaik, termasuk pada IWF Grand Prix II 2023, Doha, turnamen yang masuk dalam perhitungan Race to Paris.

Kepada Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Kepala Pelatih Angkat Besi Tim Indonesia Dirdja Wihardja menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengatur strategi terbaik agar lebih banyak lifter Indonesia dapat tampil di Paris.

Salah satunya adalah penentuan nama dan kelas yang akan diikuti angkat besi Tim Indonesia di Doha.

"Jadi kami menurunkan 11 atlet, empat lifter di antaranya akan turun di dua kelas, yaitu 49kg putri dan 55kg putra pada hari ini, waktunya sekitar petang hingga malam WIB," kata Dirja dalam siaran resmi NOC Indonesia.

"Semua lifter dalam kondisi siap, dan semoga mereka bisa membukukan total angkatan terbaiknya di Doha," kata Dirja.

Sebagai informasi, ke-11 lifter Indonesia yang akan turun adalah Satrio Adi Nugroho, Muhammad Ibnul Rizqih, Eko Yuli Irawan, Ricko Saputra, dan Rahmat Erwin Abdullah.

Sementara itu, enam lifter putri lainnya adalah Siti Nafisatul Hariroh, Juliana Klarisa, Natasya Beteyob, Sarah, Tsabitha Alfiah Ramadani, dan Nurul Akmal.

Race to Paris untuk cabang olahraga angkat besi diambil dari ranking total angkatan lifter di turnamen yang telah ditentukan oleh IWF.

Hanya lifter yang masuk top ten di pertengahan 2024 yang bisa tampil pada Olimpiade, dengan catatan Komite Olimpiade Nasional (NOC) hanya boleh menempatkan satu lifter saja di masing-masing kelas.