Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Semarang Bidik Tuan Rumah Piala AFF U-16 dan U-19 2024, Stadion Jatidiri Jadi Pilihan

By Abdul Rohman - Senin, 4 Desember 2023 | 21:30 WIB
CEO PSIS Semarang Sekaligus Ketua Aspov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi saat menghadiri konferensi pers Piala Dunia U-17 2023, di Hotel Solia Zigna, Solo, Jumat (12/11/2023). (BAGAS REZA MURTI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Semarang membidik tuan rumah Piala AFF U-16 dan Piala AFF U-19 2024.

Keinginan ini disampaikan oleh Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi.

Jika terpilih, Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, akan menjadi venue Piala AFF U-16 dan U-19 2024.

Berdasarkan rencana, Piala AFF U-16 dan U-19 2024 digelar pada pertengahan 2024.

“Saatnya Semarang jadi tuan rumah ajang internasional," kata Yoyok Sukawi saat ditemui di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (4/12/2023)

"Semarang siap menjadi tuan rumah Piala AFF U-19 atau U-16 2024 jika PSSI memilih kita," sambung Yoyok Sukawi.

Menurut Yoyok Sukawi, Stadion Jatidiri sudah seharusnya menggelar event internasional.

Pada awal 2024, Stadion Jatidiri, termasuk dalam daftar venue yang akan direnovasi Kementerian PUPR.

Baca Juga: Harry Kane dan Bayern Muenchen Urung Bertanding, Pekan Ke-13 Bundesliga Irit Gol

Namun, perbaikAN Stadion Jatidiri ini sifatnya minor.

“Yang dibenahi, yang ringan misal toilet dirasa kurang banyak, lalu kursi penonton diganti dari besi jadi plastik," tutur CEO PSIS Semarang tersebut.

"Sumur kita debitnya juga terlalu kecil, nanti akan dibenahi sama PUPR."

"Jadi renovasi ini bersifat parsial," ujar Yoyok Sukawi.

Di satu sisi, Yoyok Sukawi, mengapresiasi pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023 yang berjalan sukses.

Stadion Manahan Solo, mewakili provinsi Jawa Tengah dalam menggelar laga Piala Dunia U-17 2023.

Pada partai puncak Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Stadion Manahan Solo, Sabtu (2/12/2023), Jerman keluar sebagai juara usai menaklukkan Prancis melalui drama adu penalti dengan skor 4-3.

Sebelumnya, laga antara Jerman vs Prancis berakhir sama kuat 2-2 hingga waktu normal.

Baca Juga: Liga Voli Korea - Demi Mental Megawati, Penyerang No 10 Red Sparks Dituntut Tampil Bagus

Jalannya pertandingan, Jerman membuka keunggulan 1-0 melalui Paris Brunner pada menit ke-29.

Memasuki menit ke-51, gol kedua Jerman diciptakan Noah Darvich.

Prancis memperkecil ketertinggalan 2-1 lewat Saimon Bouabre pada menit ke-53.

Prancis harus bermain dengan sepuluh pemain pada menit ke-69 usai Winners Osawe diganjar kartu merah.

Gol penyama kedudukan 2-2 Prancis dicetak Matias Amougo saat laga memasuki menit ke-86.

“Dari sisi ekonomi memang memang luar biasa, Hotel di Solo penuh terus," kata mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu.

"Tentu juga berdampak positif bagi UMKM setempat."

"Jadi Piala Dunia U-17 ini sukses besar," kata Yoyok Sukawi.

Dia menambahkan, Piala Dunia U-17 sangat bermakna untuk pembinaan para pemain usia dini.

Sebab, para pemain yang tergabung dalam berbagai sekolah sepak bola (SSB) di wilayahnya masing-masing, diajak untuk menyaksikan laga secara langsung di dalam stadion.

Selain Stadion Manahan Solo, terdapat tiga venue lainnya yang menggelar Piala Dunia U-17 2023.

Yakni Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung Jawa Barat, dan Jakarta International Stadium (JIS).

“Efek pembinaan pasti baik banget, apalagi PSSI mengundang SSB di Jateng. Adik-adik ini bisa melihat secara langsung pemain internasional," ucap Yoyok Sukawi.

"Itu jadi bagian dari program pendidikan dan pembinaan untuk pemain usia dini," kata Yoyok Sukawi.

Bagi Yoyok Sukawi, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sejumlah pertandingan antar timnas negara.

Salah satunya, laga semifinal antara Prancis vs Mali.

Prancis sukses memetik kemenangan 2-1 atas Mali usai memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.

Sejak menit ke-55, Mali harus bermain dengan sepuluh usai Souleymane Sanogo diganjar kartu merah lantaran melakukan tekel horor ke bagian betis Aymen Sadi.

"Banyak kejadian yang bisa dilihat dan dijadikan pelajaran bagi adik-adik di SSB kita," ucap Yoyok Sukawi.

"Contohnya Mali yang bermain bagus tapi ada yang emosional dan terkena kartu merah."

"Akhirnya bermain dengan 10 pemain dan kalah, tidak lolos final," ujarnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P