Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Martin Bikin Saya Menderita', Bastianini Siap Curi Hati Bos Ducati Lagi pada MotoGP 2024

By Wahid Fahrur Annas - Rabu, 6 Desember 2023 | 13:00 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Enea Bastianini melakukan selebrasi usai meraih kemenangan pada balapan MotoGP Malaysia 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu, 12 November 2023 (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Nasib kurang baik dialami Enea Bastianini pada musim pertamanya sebagai pembalap tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2023.

Menjadi pembalap tim pabrikan menjadi mimpi terbesar bagi pembalap MotoGP karena level dukungan terbaik yang bisa didapatkan.

Akan tetapi, hadiah yang didapat Bastianini setelah dua musim menciptakan balapan hebat bersama Gresini Racing tampak sia-sia.

Bastianini melewatkan kesempatan emas untuk mengejar gelar juara dengan menantang rekan setimnya sendiri, Francesco Bagnaia.

Ambisi mengalahkan Bagnaia sudah pupus duluan saat Bastianini mengalami kecelakaan pada seri pembuka di Sirkuit Algarve, Portimao.

Kecelakaan dalam sprint membuat Bastianini absen di lima balapan pertama MotoGP 2023.

Dia mengalami cedera bahu yang membuatnya kehilangan kekuatan saat mengendarai kuda besi.

Baca Juga: Api Kembali Menyala, Eks Rival Ingin Rekor Juara Valentino Rossi Dikalahkan Marc Marquez

Pembalap berjuluk La Bestia atau makhluk buas itu menceritakan dua momen yang membuatnya sulit bersaing pada MotoGP 2023.

"Ada dua momen kritis," kata Bastianini kepada SkySports dikutip Crash.net.

"Pemulihan dari cedera bahu membuat saya sangat khawatir."

"Saya tidak bisa mendapatkan kembali kekuatan saya, lengan saya terkadang mati rasa di atas motor dan itu tidak pernah terjadi pada saya."

Bastianini mengatakan bahwa rasa sakit pada bahunya sempat membaik pada GP Barcelona, tetapi kecelakaan lain kembali mengganggunya.

Insiden keras di tikungan pertama memaksa Bastianini harus duduk di kursi roda selama 20 hari.

"Sejak di Barcelona segalanya membaik, tetapi saya menderita lagi," ucapnya.

"Saya duduk di kursi roda selama 20 hari, saya sangat marah, saya tidak ingin berbicara dengan siapa pun, saya tidak ingin melakukan apa pun."

"Saya mencapai titik terendah, tetapi dari sana semuanya menjadi lebih mudah dan menyenangkan untuk menjadi diri saya sendiri lagi," ujarnya.

Penampilan impresif Martin pada benar-benar tertutup oleh Jorge Martin (Prima Pramac).

Setelah kalah dari Bastinini dalam perebutan kursi tim pabrikan, Martin bersinar pada musim ini hingga menjadi pesaing utama Bagnaia.

Martin bahkan hampir mendongkel Bastianini dari di tim utama.

Ducati tidak menampik bahwa mereka akan mempertimbangkan opsi ini jika Martin menjadi juara dunia MotoGP 2023.

Untungnya hal ini tidak terjadi.

Bastianini menjalankan perannya dengan membantu Bagnaia dalam sprint MotoGP Malaysia sebelum membuat statement dengan memenangi balapannya.

Bastianini mengaku tidak ambil pusing dengan kemungkinan akan diganti dengan Martin.

Juara dunia Moto2 2020 itu bertekad untuk bangkit lagi pada musim depan.

Baca Juga: Pede Tingkat Dewa, Jorge Martin Tatap Diri Sendiri sebagai Juara pada MotoGP 2024

"Saya harus mengakui bahwa dari semua hal, ini adalah hal yang paling sedikit membuat saya menderita," reaksi Bastianini.

"Saya tidak pernah meragukan kemampuan saya, jika saya dalam kondisi yang baik dan menikmati diri saya sendiri."

"Jorge (menjalani) kejuaraan yang luar biasa, tapi saya percaya bahwa tanpa cedera saya juga bisa bertarung untuk gelar juara."

"Saya akan mencobanya lagi tahun depan."

Musim yang penuh mimpi buruk untungnya terselamatkan dengan lesatan di Sepang, Malaysia.

Dia sukses memenangkan balapan dengan gap keunggulan 1,5 detik.

"Sangat intens dan tak terduga," ia menggambarkannya.

"Saya tahu saya kembali dengan cepat, mungkin untuk memperebutkan podium, dan ternyata ... kemenangan itu tiba.

"Ya, malam harinya kami merayakannya, kami semua berkumpul bersama tim, kami berkaraoke, kami bersenang-senang!" ujarnya.

Uniknya, Bastianini menang di Malaysia seminggu setelah mengawali balapan MotoGP Thailand dari posisi terakhir.

"Saya tahu ini mungkin terdengar agak aneh, tapi saya hampir tidak ingat diri saya start dari posisi terakhir," katanya.

"Itu karena saya tidak memiliki masalah dan sejujurnya itu memalukan.

"Saya menyadari bahwa saya memiliki pendekatan yang salah, bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri saya juga.

"Jadi saya pergi ke Malaysia dengan mentalitas yang berbeda, lebih bertekad.

"Saya punya kesadaran bahwa saya bisa melakukannya dengan baik, juga karena balapan di Thailand tidak berjalan buruk." 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P