Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, menjadi salah satu wakil Indonesia yang lolos ke BWF World Tour Finals 2023, 13-17 Desember di Hangzhou, China.
Tahun ini, tunggal putri berusia 24 tahun ini mencapai performa positif dengan menjuarai Spain Masters 2023 (Super 300) dan Kumamoto Masters 2023 (Super 500).
Pada Kumamoto Masters, Gregoria bahkan berjuang mengatasi rasa sakit di kakinya setelah kapalan di kedua kakinya pecah.
Namun, kemauan keras membuat dia mengalahkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei (China) dalam dua gim langsung.
"Persiapan Gregoria berjalan baik sampai hari ini. Diharapkan saat Sabtu besok berangkat semua baik kondisinya," kata pelatih kepala tunggal putri nasional Indonesia, Indra Wijaya, ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Secara umum hasil dari dua turnamen di Jepang dan China menjadi bahan evaluasi penampilannya. Pelan-pelan kami tambahkan aspek apa yang perlu dipertajam. Minimal kondisi cedera lututnya sudah semakin baik."
"Terakhir cedera di telapan kakinya juga pulih sepenuhnya. Masalah kesiapan bermain seperti biasa," ujar Indra.
"Kondisi kapalannya sudah bagus, tetapi memang itu terasa sakit sekali dan sangat perih karena kedua kulit kakinya yang tebal itu pecah di bawah jempol kaki. Tetapi, sekarang keadaannya sudah bagus."
Indra mengatakan bahwa kondisi kapalan yang pecah sempat membuat performa Juara Dunia Junior 2017 itu tidak bisa tampil maksimal.
"Saat China Masters, menurut saya kurang pas kalau bicara masalah Gregoria kalah karena konsistensi. Permasalahannya bukan di permainannya. Dia punya keinginan yang kuat untuk mencoba lagi dengan kondisi yang menurut saya tidak ideal untuk tampil," tutur Indra.
"Tetapi, ada baiknya juga. Dia paling tidak punya kemauan dari diri sendiri untuk mencoba kesulitan dan kesakitan yang dia rasakan dan dipaksakan dengan maksimal saat kondisi kapalannya masih basah."
Menurut Indra, peluang bagi delapan tunggal putri pada BWF World Tour Finals 2023 sama.
"Mereka semua sama-sama top player yang sudah saling mengalahkan. Tinggal kita lihat nanti kesiapan disana untuk Grego. Yang penting, kami siapkan Grego untuk ke sana," ucap Indra.
"Saya lihat kondisinya baik, tidak ada cedera. Nanti tinggal pertandingannya harus disiapkan akan bertemu siapa."
Secara umum, saat pertama kali resmi menjadi pelatih tunggal putri pelatnas, Kakak dari mantan ganda putra Indonesia, Candra Wijaya, itu mengatakan bahwa dalam waktu 8-9 bulan, Gregoria sudah berhasil memetik hasil jerih payahnya.
"Seperti tahun ini dengan keringatnya sendiri dia masuk World Tour Finals, ini suatu prestasi. Tahun lalu, dia masuk World Tour Finals sebagai pemain pengganti," ujar Indra.
"Tahun sekarang dia lolos karena betul-betul mengumpulkan poinnya sendiri. Pastinya prestasinya yang cukup bagus, bisa jadi top 8."
"Yang kedua, misalnya tunggal putri lain yakni Ester, Komang dan kemarin sempat juara. Sebelum ini memang tunggal putri prestasinya di Internasional Challenge dan Series, bahkan Ester juara Super 100."
"Itu suatu kemajuan juga, jadi proses yang seperti ini semuanya berkesinambungan dengan prestasinya Grego. Hal ini memacu tunggal putri lainnya. Mereka melihat, mereka latihan bersama, sparring, mereka juga bisa saling mengurkur," tutur Indra.
"Dengan prestasi Gregoria bersaing di top 8, anak-anak perlahan menjadi semakin pede. Sebelumnya untuk Gregoria mengukurnya susah."
"Sekarang adik-adik yang lain mungkin bisa lihat, pertama kepercayaan dirinya bahwa mereka juga bisa. Jangan lihat tunggal putri kemarin, mungkin saya bilang mereka terlalu mengecilkan diri. Ini yang tidak boleh, mereka punya kemampuan, buktinya bisa kok."
"Mereka ada pembuktian. Ini yang mau kami terus tanamkan motivasinya ke mereka. Jangan mereka merasa kecil. Buktinya bisa dengan kapasitas mereka masing masing," ujar Indra.
"Ada pembuktian buat mereka. Jadi, dengan prestasi Gregoria mereka bisa melihat diharapkan bisa terpacu dan punya motivasi lebih."
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2023 - Curhat Rian Mengapa Performa dengan Fajar Tidak Segarang Tahun Lalu