Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penggunaan VAR ( Virtual Asisstant Review) rencananya akan mulai diterapkan di liga 1 pada bulan Februari 2024.
PT LIB sebagai penyelenggara liga bekerjasama dengan PSSI harus mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan alat-alat canggih itu.
Belum lagi ditambah pelatihan adan biaya operasional SDM yang mempuni untuk digunakan.
Dikutip bolasport.com dari kompas.com, Chief of Busness PT LIB, Budiman Dalimunthe menyampaikan bahwa mereka berinvestasi lebih dari Rp 100 miliar.
Menurutnya ini adalah bentuk dari komitmen.
"VAR angkanya lebih dari Rp 100 miliar."
"Maaf, investasi kami soal sepak bola bukan main-main," kata Budiman.
Baca Juga: Kiper Timnas FIlipina Yakin Persib Bisa Juara Liga 1 Musim Ini
PT LIB bekerjasama dengan Hawk-Eye Innovations sebagai penyedia dan instruktur alat VAR.
Dalam mempersiapkan sumber daya manusianya, PSSI dan PT LIB sedang mengadakan pelatihan VAR fase ketiga pada tahap 2 pada pada 4-19 Desember 2023.
PT LIB dan Hawk-Eye Innovations memiliki kontrak pengadaan VAR selama empat musim.
Kepemilikian alat-alat VAR adalah milik PT LIB bukanlah klub.
"Pasti mempunyai operator atau federasi kecuali LED, itu memang punya klub."
"Kami menyesuaikan saja karena ada perhitungan sendiri, kalau ada investasi lagi, kami tambah," tambah Budiman.
Disampaikan Humas PT LIB, Sabina Katya, akan ada 15 alat VAR yang ada.
"Ya, sekarang kami ada 15 VAR, 13-nya mobile."
"Tiganya itu nanti mungkin di Solo, Bali, dan Bandung, tetapi masih memungkinkan," kata Sabina.
Sabina juga menyampaikan beberapa agenda pelatihan VAR yang akan datang.
Baca Juga: Thomas Doll Minta Semua Pemain Persija Bertarung untuk Bisa Finish di Posisi Empat Besar
Setelah pelatiha operator akan adal pelatihan dilapangan juga.
"Jadi, sekarang sudah mulai masuk ke tahap kedua di mana wasit dan asisten wasit dibekali latihan lagi."
"Selanjutnya, ada simulasi di lapangan, itu bulan Januari, perkembangannya seperti itu."
"Timeline-nya sudah diketahui FIFA karena selalu monitor pergerakan kami ke FIFA, tidak langsung menetukan timeline sendiri," ucap Sabina.