Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persija Jakarta harus puas bermain imbang saat berhadapan dengan Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-22 Liga 1 2023-2024.
Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Persija unggul lebih dulu lewat gol cepat Maciej Gajos pada menit ke-7.
Bajul Ijo kemudian membalas melalui Bruno Moreira dan memaksa laga berakhir dengan skor imbang 1-1.
Bagi Macan Kemayoran, hasil ini tentu bukan yang mereka harapkan karena mereka dalam tiga laga terakhir belum meraih kemenangan.
Baca Juga: Kata Thomas Doll soal Rumor Keterlambatan Gaji Pemain Persija
Gelandang Persija, Rayhan Hannan, menjelaskan bahwa hasil ini cukup mengecewakan.
Semua pemain sebenarnya sudah bekerja dengan maksimal di laga ini meski hasilnya belum sesuai harapan.
Tiga hasil imbang secara beruntun tentu bukan hal yang baik karena persaingan di klasemen Liga 1 musim ini sangat ketat.
"Pemain kecewa, pelatih kecewa, The Jakmania kecewa," kata Rayhan Hannan pada sesi jumpa pers setelah laga.
Baca Juga: Persija Masih Angin-anginan Lawan Persebaya, Thomas Doll Akui Marah di Ruang Ganti
Pemain berusia 19 tahun ini mengakui bahwa Persija dalam performa yang kurang apik.
Mereka bahkan hanya mampu mencatatkan enam kemenangan dari 22 laga.
Hasilnya, Persija saat ini tertahan di posisi ke-9 klasemen sementara.
Namun, dia menegaskan bahwa mereka akan terus berjuang untuk berada di posisi terbaik di akhir musim.
"Tetapi satu hal yang penting kami bukan pengecut sebelum kompetisi berakhir," tegasnya.
Baca Juga: Thomas Doll Ungkap Alasan Turunkan Rizky Ridho dan Hansamu Yama Lawan Persebaya
Sementara itu, pelatih Persija, Thomas Doll, menilai bahwa aspek mental berpengaruh besar di laga ini.
Dia melihat pemainnya berada dalam tekanan saat berhadapan dengan pemain Persebaya.
Hasilnya, mereka tidak bisa bermain lepas dan mengalami kesulitan dalam membangun serangan.
Apalagi, dalam beberapa laga terakhir mereka sering unggul tetapi akhirnya kecolongan dan membuat Macan Kemayoran kehilangan poin penuh.
"Dari satu momen ke momen lainnya, kami takut untuk bermain sepak bola."
"Di banyak pertandingan pada musim ini, ketika kami unggul kemudian kemasukan."
"Kami kembali ke permainan dengan banyak kesalahan, dengan keputusan yang salah, dengan rasa takut dan ini adalah semacam mentalitas," ungkap Thomas Doll.