Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Efek ketidakhadiran Lionel Messi begitu terasa karena Xavi Hernandez mencatat satu rekor terendah di Barcelona.
Xavi Hernandez kehilangan hak istimewa untuk memiliki Lionel Messi di dalam skuadnya.
Barcelona sudah kehilangan Lionel Messi saat Xavi Hernandez hadir sebagai pelatih baru.
Adaptasi awal sang pelatih memang berjalan dengan cukup banyak rintangan.
Barcelona harus mengakhiri satu musim dengan puasa gelar saat Xavi pertama kali datang.
Pelatih asal Catalunya tersebut lalu membalasnya lewat prestasi gemilang pada musim kedua.
Xavi akhirnya bisa membawa Barcelona menjuarai Liga Spanyol pada musim lalu.
Pencapaian terebut menjadi gelar Liga Spanyol pertama setelah kepergian Lionel Messi.
Musim ini, Xavi menambah prestasi dengan meloloskan timnya ke babak penyisihan Liga Champions.
Selama dua musim beruntun, La Blaugrana selalu gagal untuk melakukan tugas kedua.
Saat klub seperti sudah bisa lepas dari bayang-bayang Messi, Xavi justru diingatkan dengan satu statistik.
Dilansir BolaSport.com dari Opta, Xavi menjadi pelatih dengan catatan gol per pertandingan terendah sejak musim 2003-2024.
Opta menghimpun data dari pelatih lain yang setidaknya menukangi Barcelona selama 20 pertandingan Liga Spanyol.
Hasilnya, Barcelona di bawah asuhan Xavi mencatatkan rata-rata 1,86 gol di setiap laga.
Catatan Xavi pun menjadi yang terendah di antara delapan pelatih lainnya.
Baca Juga: Meski Kena Hukuman, Everton Masih Tetap Melaju di Liga Inggris
Beberapa pelatih dalam daftar ini memang lebih beruntung karena memiliki banyak laga.
Akan tetapi, nama-nama seperti Gerardo Martino dan Ronald Koeman terbukti lebih efektif.
Tata Martino yang hanya semusim menangani Barcelona mencatatkan rata-rata 2,63 gol per laga.
Sementara Koeman yang masa baktinya lebih pendek dari Xavi mampu membukukan 2,08 gol per pertandingan.
Satu yang membedakan Xavi Hernandez dengan pelatih-pelatih lainnya adalah kehadiran Messi.
Messi ternyata mampu meningkatkan produktivitas gol dari mantan klubnya.
Kepergian sang megabintang masih belum bisa digantikan oleh pemain lain.
Xavi pun harus mendorong anak asuhannya bekerja lebih keras untuk meningkatkan produktivitas gol di Barcelona.