Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kiper timnas Argentina, Emiliano Martinez, menguak fakta baru dari final Piala Dunia 2022 kontra timnas Prancis.
Sudah satu tahun berlalu sejak Argentina menjuarai pesta sepak bola di Qatar.
Stadion Lusail menjadi saksi ketika Albiceleste mengangkat trofi karya Silvio Gazzaniga.
Meski momen bersejarah tersebut telah lewat, beragam kisah menarik baru bermunculan.
Belakangan, Emiliano Martinez menceritakan situasi panas yang sempat menghinggapi Argentina dalam duel final.
Martinez sempat mengancam rekan setimnya, Cristiano Romero, karena bermain terlalu kasar sewaktu mengawal Kylian Mbappe.
Sosok yang disebut kiper terbaik oleh Lionel Messi itu khawatir permainan kasar sang bek bisa berujung kartu merah.
Pada partai puncak melawan Prancis, Romero mendampingi Nicolas Otamendi sebagai duet bek tengah.
"Saya tahu kelemahan Cuti (Cristian) Romero," kata Martinez seperti dikutip BolaSport.com dari TyC Sports.
"Di final, saya ingat Mbappe bermain baik dengan kedua kaki. Dia merebut bola dan semuanya, lalu usai babak pertama saya mencengkeram kaus Cuti sambil bilang, 'Mereka akan mengusir Anda dan saya bakal menghajarmu setelah pertandingan'."
"Saya harus memminta Cuti untuk berhenti memukul."
"Memang seperti itu. Dia bermain di batas merah, tapi mengesankan," ucapnya menambahkan.
Barisan belakang Argentina kerepotan dalam membendung pergerakan eksplosif Mbappe.
Sang bomber Les Bleus tampil sangat gemilang lewat torehan hattrick.
Setelah Argentina memimpin 2-0, Mbappe menggelontorkan dua gol balasan yang membuat waktu normal berakhir imbang.
Satu gol dari Messi memulihkan keunggulan Tim Tango saat perpanjangan waktu, tepatnya menit ke-108.
Namun, 10 menit berselang, Mbappe lagi-lagi menaklukkan Martinez.
Kedua tim pun mengakhiri pertarungan selama 120 menit dengan kedudukan 3-3.
Alhasil, pemenang harus ditentukan lewat adu penalti.
Di sinilah momen emas bagi Martinez.
Dia berhasil mematahkan tendangan Kingsley Coman selaku eksekutor kedua Prancis.
Algojo ketiga Les Bleus, Aurelien Tchouameni, juga gagal nyekor dari titik putih karena sepakannya melenceng.
Argentina memastikan gelar juara dunia setelah Gonzalo Montiel menjalankan tugas dengan baik sebagai penendang keempat.
Logo bintang di atas lambang timnas Argentina pun bertambah jadi tiga, melengkapi dua bintang sebelumnya yang didapat pada 1978 dan 1986.