Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hasil positif kembali dicatatkan tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, setelah mengalahkan Anders Antonsen (Denmark) di BWF World Tour Finals 2023.
Jonatan Christie tampil konsisten dalam menjaga ritme permainannya setelah mengantongi kemenangan kedua pada babak penyisihan Grup B BWF World Tour Finals 2023.
Jonatan tampil taktis saat bersua dengan Anders Antonsen di di Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China, Kamis (14/12/2023).
Pertandingan selama 52 menit hampir sepenuhnya berada dalam kendali Juara French Open 2023 tersebut setelah mampu menang 21-16, 21-18.
Ledakan Jonatan makin menjadi tatkala ia mampu memanfaatkan keunggulan jauh sampai 16-7.
Walau sempat lengah di poin krusial, tunggal putra besutan PB Tangkas tersebut tetap mampu memimpin dan diuntungkan unforced error lawan di poin terakhir.
Laga sejatinya berjalan langsung alot sejak gim pertama dimulai, margin angka kedua pemain selalu hanya berjarak satu poin sampai imbang 5-5.
Barulah setelah itu, Jonatan mulai menemuka ritme permainan yang tepat.
Netting tipis menjadi umpan darinya untuk memaksa Antonsen mengangkat bola.
Di saat bersamaan, sikap tergesa-gesa lawan berbuah kesalahan sendiri yang membuat Jonatan unggul 8-5.
Pola reli serang mulai menghiasi pertandingan kedua pemain, Jonatan mampu menyetir kendali permainan dan berhasil memimpin 11-6.
Tetapi selepas interval, Jonatan banyak membuang angka karena pukulan yang melebar atau kesalahan sendiri lainnya. Ia nyaris disamakan sampai kedudukan 13-12.
Beruntung momentum lawan terputus.
Jonatan kembali tancap gas, netting silangnya memanjakan publik Hangzhou setelah mengecoh Antonsen dan berhasil menambah angka untuk unggul 15-12.
Kesalahan demi kesalahan lawan membuat Jonatan di atas angin dan terus memimpin hingga 20-15 sebelum menutup gim pertama dengan skor 21-16.
Pada gim kedua, Antonsen mencoba menerapkan pola lebih lambat. Dia lebih sering memberikan umpan lob serang dan menjauhkan Jonatan dari area net.
Keunggulan Jonatan 4-1 perlahan sirna saat ia membuat banyak kesalahan sendiri.
Laga berjalan lebih sengit tetapi Jonatan segera meredam upaya Antonsen untuk membuat pola berjalan sesuai gaya permainannya.
Jonatan terus menerapkan netting silang dan variasi dropshot yang membuat lawan mati langkah sampai unggul telak 11-4.
Setelah interval, Jonatan bagai mengamuk. Ia tampil membara dengan serangan jitu lewat ketenangannya.
Tak lagi grusa-grusu membuat Jonatan lebih pintar membaca arah pengembalian lawan dan membuat counter lebih sulit.
Berkali-kali Antonsen dipaksa mengangkat bola karena netting halus atau dropshot-nya sampai unggul jauih 16-7.
Sempat goyah karena kesalahan sendiri, Jonatan kehilangan beberapa angka beruntun dan makin didekati lawan sampai 18-11.
Situasi sempat mengkhawatirkan saat ia terus tertahan di match point 20-18.
Beruntung di momen kritis ini, Antonsen justru membuat kesalahan sendiri saat memaksakan pengembalian flat dengan smes keras.
Pertandingan resmi menjadi milik Jonatan setelah gim kedua dimenanginya dengan skor 21-18.