Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, memetik buah kesabarannya pada laga kedua babak penyisihan grup BWF World Tour Finals 2023.
Kemenangan comeback berhasil kembali diraih Anthony Sinisuka Ginting saat melakoni tugas keduanya pada turnamen bergengsi penutup musim tersebut.
Kali ini, pemain jebolan PB SGS PLN Bandung itu bertanding dengan tantangan lebih berat karena melawan wakil tuan rumah sekaligus lawan terberatnya, Shi Yu Qi.
Datang sebagai underdog, punya rekor buruk dengan mengemas delapan kekalahan dan hanya satu kali menang, Ginting sejatinya dalam posisi sulit.
Namun, hasil kejutan sukses dieksekusinya saat bertanding di Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China, Kamis (14/12/2023).
Apa yang ditampilkan Ginting saat menghadapi lawan yang punya pengalaman juara di turnamen ini pada 2018 mampu menyihir publik tuan rumah.
Ginting berhasil bangkit setelah kecolongan pada gim pertama, dan membalikkan keadaan meski seluruh dukungan penonton mengalir untuk Shi.
"Memang hampir sama dengan kemarin, bermain dengan sabar dan tidak terburu-buru menerapkan pola yang saya punya," terang Ginting dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
"Di gim pertama saya terpancing untuk menyerang terus tapi malah jadi bumerang, lalu game kedua mencoba lebih tenang, lebih menikmati pertandingan dan lebih sabar mengolah bola.
"Sedangkan di game ketiga sebisa mungkin tidak kecolongan temponya, startnya, tadi Puji Tuhan bisa berjalan dengan baik."
"Setelah interval tetap fokus untuk menekan sambil sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan sendiri," lanjut Ginting.
Sementara itu, Shi Yu Qi mengatakan bahwa kekalahannya hari ini banyak disebabkan karena tak mampu mengimbangi kecepatan Ginting.
Ginting, yang sekarang dianggap sebagai pemain tercepat di dunia, hari ini sukses membuat Shi kalang kabut dan pontang-panting.
Rekor keunggulan Shi yang dominan dengan 8 kali menang dalam 9 kali pertemuan dengan Ginting pun seolah tak ada artinya.
Shi mampu meladeni berbagai macam pukulan kecohan maupun placing akurat dari Ginting yang menekan secara terus menerus tanpa terburu-buru menyerang.
Shi juga menolak disebut terlena karena pada pertandingan sebelumnya sukses mengandaskan pemain nomor satu, Viktor Axelsen (Denmark).
"Saya rasa saya bukan mengendur setelah kemenangan kemarin (lawan Axelsen, red)," aku Shi Yu Qi dikutip dari CGTN Sports Scene.
"(Tapi) keempat pemain di Grup A ini memang memiliki gaya permainan yang berbeda-beda."
"Lawan saya (Ginting) bermain sangat cepat hari ini, dan itulah gayanya. Kecepatannya yang cepat membuat saya banyak tertekan," ucap runner-up Kejuaraan Dunia 2018 itu.
Di sisi lain, tugas Ginting pada laga ketiga babak penyisihan grup kini akan menemui lawan yang jauh lebih sulit.
Pada Jumat (15/12/2023) esok, ia akan menghadapi Axelsen yang telah mengalahkannya sebanyak 12 kali dalam 16 kali pertemuan.
Namun, Ginting enggan terlalu banyak memikirkan soal laga pamungkas. Rupanya dia punya misi lain yang tak sekadar kemenangan.
"Fokus utama saya ke sini sebenarnya ingin mengembalikan performa. Karena di turnamen ini merupakan kesempatan yang bagus buat saya sebelum menutup akhir tahun," pungkas Ginting.