Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kiprah pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, berakhir pada laga terakhir grup BWF World Tour Finals 2023.
Apriyani/Fadia kalah dari Liu Shen Shu/Tan Ning (China), 13-21, 8-21.
Kekalahan ini membuat Apriyani/Fadia menjadi tertinggal dalam rekor pertemuan 0-2 dari Liu/Tan setelah sebelumnya kalah pada semifinal French Open 2023.
Pada laga ini, Apriyani/Fadia bermain tidak dengan performa terbaik mereka karena cedera Apriyani kembali terasa.
Liu/Tan mencetak angka lebih dulu 1-0. Apriyani/Fadia lalu menjauh 3-2.
Setelah melalui reli panjang, Liu/Tan menyamakan skor 3-3.
Liu/Tan menjauh 6-4. Apriyani/Fadia membalas dengan mendekat 5-6.
Namun, Liu/Tan membuka jarak 10-5 setelah mencetak empat poin beruntun.
Keunggulan ini Liu/Tan lanjutkan hingga intervel 11-5.
Selepas jeda interval, Apriyani/Fadia mendekat 6-11, tetapi Liu/Tan mempertebal keunggulan 13-6.
Apriyani/Fadia berusaha mengejar ketinggalan 10-16.
Liu/Tan menjaga dominasi pada skor 17-10. Mereka terus melaju hingga game point 20-10.
Apriyani/Fadia sempat menambah angka 13-20 setelah mencetak tiga poin beruntun. Liu/Tan yang sudah memimpin menutup gim ini menjadi milik mereka.
Pada gim kedua, Apriyani/Fadia unggul lebih dulu 3-0.
Liu/Tan menipiskan jarak 2-3 dan menyeimbangkan kedudukan 3-3.
Apriyani/Fadia selanjutnya menjauh 5-3 setelah mencetak dua poin beruntun.
Setelah itu, Liu/Tan memegang kendali permainan. Apriyani/Fadia hanya sempat mencetak delapan angka.
Perjalanan Apriyani/Fadia cukup dramatis. P
oin kemenangan Apriyani/Fadia atas Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) tidak dihitung setelah Wakana/Nagahara retired pada laga kedua penyisihan Grup A BWF World Tour Finals 2023.
Matsumoto/Nagahara yang bertemu Liu Shen Shu/Tan Ning (China) mundur saat kedudukan 21-19, 11-21 ketiga berlaga di Hangzhou Sports Center Gymnasium, China, Kamis (14/12/2023) setelah Nagahara mengalami cedera.
Apriyani/Fadia pada laga perdana, Rabu (13/12/2023) menang atas juara dunia 2 kali itu melalui rubber game, 11-21, 21-16, 21-18.
Namun, poin Apriyani/Fadia dianggap tidak berlaku alias tidak dihitung. Hal yang sama juga dialami Liu/Tan.
Mereka juga tidak mendapat poin meski menang atas Matsumoto/Nagahara.
Karena itu, Apriyani/Fadia dan Liu/Tan akan saling bersaing memperebutkan tiket semifinal pada laga terakhir grup, Jumat (15/12/2023) yang juga menjadi penentu nasib kedua pasang pemain.
"Kami sadar, kami belum bisa tampil 100% di turnamen ini tapi kami memang ingin turun dengan berbagai pertimbangan," kata Apriyani dalam siaran resmi PBSI.
"Bersyukur kami bisa menyelesaikan pertandingan pertama sampai terakhir walau hasilnya memang belum sesuai harapan."
"Pastinya pada tahun 2024 resolusi utama kami adalah tampil di Olimpiade Paris dan itu terus akan ada di pikiran. Namun untuk sekarang saya mau recovery dulu, sembuh dulu total dan berharap tidak kambuh lagi cederanya," tutur Apriyani.
Sementara itu, Fadia mengatakan bahwa penampilannya dengan Apriyani mengalami fase naik-turun.
"Perjalanan kami di tahun 2023 seperti "roller coaster", kadang naik, kadang turun. Kami sempat sudah kembali menemukan performa sejak Kejuaraan Dunia tapi namanya musibah, kita tidak pernah tahu, kak Apri cedera," ucap Fadia.
"Tetapu kami syukuri, kami menikmati semua prosesnya, apapun itu. Terima kasih 2023 untuk pembelajarannya dan bersiap untuk tahun 2024. Harus lebih tough, lebih fokus dan lebih konsisten."