Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna memberi sinyal tentang nasib Jorge Martin yang akan kembali diadu dengan Enea Bastianini untuk menentukan siapa yang layak ditarik ke tim pabrikan.
Keberhasilan Martin menjadi pesaing kuat Francesco Baganaia dalam perebutan gelar juara pada MotoGP 2023 membuat dirinya makin dinilai layak untuk bernaung di tim pabrikan Ducati.
Pembalap asal Madrid, Spanyol, itu tampil perkasa dengan mengemas 4 kemenangan di balapan utama dan 9 kemenangan di sprint (terbanyak) musim lalu.
Apes, sempat mengambil alih posisi pemuncak klasemen di Mandalika, Martin berakhir terpaut 39 poin di bawah Bagnaia yang berhak mempertahankan gelarnya.
Walau menutup musim dengan penampilan yang kurang matang karena tekanan menjadi juara, Martin tetap dianggap sebagai penantang gelar yang berbahaya.
Bahkan Martin sendiri berpendapat demikian. Menurutnya jika penampilannya musim lalu tidak cukup menjadi bukti, maka dia tidak akan pernah dapat membuktikannya.
Gigi Dall'Igna pun setuju dengan Martin bahwa dia sangat layak untuk diboyong ke tim pabrikan setelah apa yang dibuktikannya pada tahun ini.
Akan tetapi, perpindahan itu dipastikan tidak akan terjadi pada MotoGP 2024 seperti beberapa rumor yang sempat beredar di akhir musim ini.
Dall'Igna menuturkan bahwa Ducati tetap menjaga kontrak tertulis yang sudah disepakati yakni mempertahankan Enea Bastianini sebagai teman setim Bagnaia sampai akhir 2024.
Baca Juga: Marc Marquez Ciptakan Bom Waktu untuk Ducati, Pengamat MotoGP Ketar-ketir
"Tentu saja, saya setuju dengannya. Dia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa pada musim ini dan layak untuk berada di tim pabrikan," ujar Dall'Igna dikutip BolaSport.com Motorsport.
"Namun, ada beberapa kontrak yang sudah berjalan, ada banyak hal yang tidak mungkin diubah begitu saja," tandasnya.
Kalimat senada diutarakan bos Ducati lainnya yaitu Davide Tardozzi.
Manajer Tim Ducati itu sejatinya menilai bahwa Martin dengan Bagnaia akan menjadi kombinasi terkuat bagi tim utama pabrikan Merah asal Borgo Panigale ini.
"Jalan ceritanya tentu bahwa Martin layak mendapatkan motor pabrikan dan berada di tim pabrikan," ucap Tardozzi.
"Dan kami membuktikan bahwa dengan berada di tim satelit pun Anda bisa memenangi juara dunia karena pada akhirnya dia sudah sangat-sangat dekat untuk memenangi gelar."
Namun, Tardozzi juga memikirkan keadilan bagi Bastianini karena debutnya bersama tim utama sedikit terganggu akibat kecelakaan di awal musim.
Terseret insiden Luca Marini yang jatuh sendiri pada sprint MotoGP Portugal membuat Bastianini mengalami cedera bahu dan absen di lima balapan pertama.
Insiden lain di Catalunya membuat Bestia secara keseluruhan melewatkan sembilan balapan pada MotoGP 2023.
Meski begitu, rekan seangkatan Martin di MotoGP itu masih dapat menutup musimnya dengan mencetak sebuah kemenangan di Malaysia.
"Jelas bahwa Bastianini masuk ke tim pabrikan karena hasil-hasilnya di tahun 2022," ujar Tardozzi merujuk hasil empat kemenangan dan peringkat tiga yang didapat rider asal Rimini, Italia.
"Jadi, atas apa yang terjadi, kami menilai tidak adil menukar Bastianini dan Martin (untuk sekarang)," jelas Tardozzi.
"Yang pasti, hari ini tim terkuat kami adalah Martin dan Bagnaia. Tapi kenapa kami harus kembali ke keputusan bahwa Bastianini tetap dipertahankan di tim utama?"
"Ya karena kecelakaan yang sangat bodoh di balapan pertama musim ini mengacaukan musimnya. Jadi menurut kami, wajar jika kami memberikan kesempatan dia sekali lagi," tandasnya.
Dengan hampir disegelnya posisi Bagnaia karena raihan dua gelar beruntun, Martin dan Bastianini mau tidak mau harus saling sikut untuk satu kursi di tim pabrikan.