Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga memastikan bahwa proses naturalisasi pemain tak bisa dilakukan langsung begitu saja. Bahkan sejago apapun pemainnya itu tak berpengaruh.
Belakangan ini PSSI memang terus mendapat banyak sorotan karena tengah gencar menaturalisasi pemain-pemain keturunan Indonesia.
Belum lama ini satu pemain yang baru menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI) yakni Justin Hubner.
Tak hanya Justin, dipastikan terdapat dua pemain yang saat ini hanya tinggal menanti untuk diambil sumpah menjadi WNI.
Baca Juga: Penjelasan PSSI Terkait Banyak Naturalisasi Pemain Belakang Alih-alih Penyerang
Dua pemain tersebut yakni ada Nathan Tjoe-A-On dan Jay Idzes yang proses naturalisasinya sudah ditanda tangani Presiden RI Joko Widodo.
Untuk itu, saat ini Jay dan Nathan hanya perlu menjalani sumpah menjadi WNI dan nantinya bisa membela timnas Indonesia.
Akan tetapi, di tengah proses naturalisasi yang masih terus berjalan.
PSSI ternyata mendapat banyak sorotan terkait naturalisasi ini, karena masih ada beberapa pemain yang masih diincar.
Menanggapi hal ini, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa proses naturalisasi ini bukan tiba-tiba dari federasi.
Akan tetapi, ia mengatakan bahwa proses ini dilakukan PSSI karena memang permintaan dari pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Tentu saja permintaan pelatih asal Korea Selatan ini demi memperkuat skuad tim Merah Putih.
Untuk itu, PSSI yang ingin meningkatkan prestasi timnas Indonesia ini terus berusaha mewujudkan permintaan pelatih.
Baca Juga: Pemain Abroad Belum Bisa Kasih Kepastian Kapan Gabung ke Timnas Indonesia di Turki
Namun, ia menegaskan bahwa permintaan Shin Tae-yong ini juga bukan asal-asalan.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut dipastikan telah dipilih secara seksama dan memang pemain yang dibutuhkan timnas Indonesia.
“Jadi kita harus melihat semua liga-liga yang ada di dunia, kemudian timnas itu pemain-pemain terbaik Indonesia yang akan tanding membawa nama Indonesia,” ujar Arya Sinulingga kepada awak media termasuk BolaSport.com dalam diskusi Turun Minum oleh PSSI Pers, Kamis (21/12/2023).
“Jadi dia melihat semua kompetisi-kompetisi yang ada di mana-mana, kira-kira kalau ada pemain Indonesia yang terbaik, bisa di Afrika, yang ada di Bolivia, yang ada di Moldova, kita ambil,” tegasnya.
“Di manapun di bumi ini ada pemain Indonesia, andai kata di Venus pun, asal pemain Indonesia kita ambil untuk perkuat timnas kita.”
Menurutnya timnas Indonesia di Era Shin Tae-yong ini memang banyak melakukan naturalisasi.
Akan tetapi, pemain-pemain yang sudah menjadi WNI dan membela tim Merah Putih ini bukan hanya yang terbaik.
Namun, pemain seperti Sandy Walsh, Rafael Struick, Justin Hubner, hingga Ivar Jenner ini merupakan keturunan Indonesia.
Arya dengan tegas meminta agar pemain keturunan ini tak dikotonomi karena mereka juga memiliki persyaratan yang memang layak menjadi WNI.
Baca Juga: PSSI Niat Naturalisasi Thom Haye dan Maarten Paes, Menpora: Baru Informal
Ia menjelaskan bahwa FIFA memiliki aturan yang cukup ketat untuk pemain bisa dinaturalisasi yakni harus memiliki darah dari orang tua atau kakek nenek.
Menurutnya ini aturan yang simple dan tentunya mereka memiliki hak membela timnas Indonesia apabila mau.
“Hal yang sama dilakukan berbagai negara, seperti Inggris juga, Jerman, juga enggak ambil dari kompetisinya. Amerika ambil dari mana, Australia ambil dari mana, jadi sepanjang dia punya darah Indonesia, kenapa enggak,” jelas Arya.
“Dikotomomi ini harus diselesaikan sekarang, istilah local pride atau anti-naturalisasi lah harus dihentika.”
“Naturalisasi hanya proses, tapi sepanjang dia punya darah (Indonesia), maka dia berhak mewakili bangsa kita.”
Tak hanya itu, Arya juga mengungkapkan alasan lainnya kenapa pemain jago sekalipun tak bisa langsung dinaturalisasi.
Dengan tegas mengatakan bahwa pemain yang dinaturalisasi merupakan pilihan Shin Tae-yong.
“Apakah dia (pemain) kalau jagoan sekalipun kalau tidak dibutuhin tim ya tidak mungkin juga kita ambil, makanya kita yang (permintaan) pelatih, dari semua orang indonesia di luar negeri, mana yang dia mau, baru itu yang kita proses,” kata Arya.
“Selama tidak ada rekomendasi (pelatih), tentu PSSI tidak akan proses. Kalau ada, baru saya proses karena dianggap kepentingan timnas saat ini,” tegasnya.
Ia juga memberikan contoh terkait polemik yang terjadi akhir-akhir ini seperti pemanggilan pemain.
Seperti diketahui, pemanggilan pemain ke timnas Indonesia selalu menjadi perbincangan hangat.
Salah satu yang cukup mengejutkan terkait keputusan Shin Tae-yong yang tak memanggil Stefano Lilipaly.
Pemain Borneo FC itu saat ini menjadi salah satu top skor Liga 1 dengan catatan mencetak sembilan gol dan 11 assist dari 23 laga yang dilakoninya.
Akan tetapi, pemain tersebut tak masuk panggilan ke timnas Indonesia.
Baca Juga: Rekan Shin Tae-yong Buka Suara Terkait Polemik Pemanggilan Pemain Timnas Indonesia
Justru pemain seperti Pratama Arhan yang jarang tampil di Liga Jepang terus dipanggil dan dimainkan oleh Shin Tae-yong.
Menurut Arya, terkait itu semua keputusan kembali ke pelatih, sebab mereka dinilai lebih tahu kebutuhan tim.
Untuk itu, baik naturalisasi ataupun pemanggilan pemain ini spenuhnya ada ditangan pelatih Shin Tae-yong.
“Arhan yang main 4 kali tapi dibutuhkan Shin Tae-yong ya diambil, Lilipaly yang bagus di klub di kompetisi tapi pelatih tidak butuh ya tidak dipanggil,” tutur Arya.
“Saya sepakat liga harus dibenerin, jangan juga proses kita cari anak-anak itu, tidak buat kita memperbaiki kompetisi yang lebih baik,” pungkasnya.