Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemanggilan Hugo Samir ke TC Timnas U-20 Indonesia di Qatar menuai kontroversi di kalangan netizen.
PSSI baru saja mengumumkan sebanyak 26 pemain untuk menjalani TC timnas U-20 Indonesia di Qatar.
Salah satu pemain yang dipanggil adalah Hugo Samir.
Pemanggilan pemain berdarah Brasil itu diwarnai kontroversi dari kalangan netizen.
Hal ini terpantau dari kolom komentar di akun instagram resmi @timnas.indonesia.
Baca Juga: Kata Pemain Muda Persija Setelah Dipanggil ke Timnas U-20 Indonesia
Banyak yang menyayangkan pemanggilan Hugo Samir karena aksinya dalam beberapa turnamen terakhir.
Ada juga yang menganggap Hugo Samir masih menjalani hukuman.
Faktanya, Hugo sudah tersedia untuk timnas U-20 Indonesia.
Hukuman terakhir dijalani Hugo adalah saat ia disanksi sebanyak 2 laga usai terbukti memukul pemain Persib Bandung U-20 di laga EPA Liga 1 U-20 2023-2024.
Sebelumnya, Hugo juga pernah dihukum selama setahun sejak 2021.
Di kompetisi EPA Liga 1 U-18 2021, Hugo tak bisa menahan emosi hingga menendang perangkat pertandingan.
Akibat ulahnya itu, Hugo dilarang mengikuti seluruh kegiatan sepak bola di bawah PSSI selama setahun.
Kini, hukuman itu telah diselesaikan dengan baik.
Terakhir membela timnas U-24 Indonesia, Hugo Samir dikartu merah saat laga Asian Games 2022, September 2023 lalu.
Kala itu, Indra Sjafri juga bahkan sangat kecewa pada Hugo.
"Coach Indra Sjafri panggil saya dan dia malu serta kecewa karena melakukan hal itu," kata Hugo.
"Dia bilang kepada saya bahwa tidak bisa menerima kejadian tersebut."
"Semoga saja ini menjadi pembelajaran yang terakhir untuk saya melakukan hal seperti itu."
"Saya diminta untuk lebih baik lagi dan berubah lebih sabar ke depannya," tambahnya.
Kini kesempatan kembali diperoleh Hugo Samir bersama Indra Sjafri untuk TC Timnas U-20 Indonesia.
Tentunya, karena Hugo Samir tersedia dan terbebas dari hukuman, maka dia berhak mendapat kesempatan kedua untuk timnas U-20 Indonesia.
Ayah Hugo Samir, Jacksen F Tiago sudah berupaya mendampingi putranya setelah kejadian kontroversial itu.
"Kadang saya merasa sebagai orang tua merasa gagal dengan Hugo. Kemarin saya bicara sama Psikolog, dia bilang coach dia masih 18 tahun, dan dia masih menemukan jatidiri," kata Jacksen.
"Alangkah baiknya orang tua sepertti tiu, bisa libatkan psikolog."
"Saya tahu Hugo seperti apa, dan apapun yang dia lakukan itu berarti dia mengeluarkan karakter yang dia punya," tambahnya.