Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat sepak bola Indonesia Tommy Welly mencurigai pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mencari-cari kesalahan Nadeo Argawinata agar sang pemain tak masuk dalam skuad Garuda.
Seperti diketahui, Nadeo Argawinata sebelumnya memang selalu menjadi andalan timnas Indonesia.
Akan tetapi, secara mengejutkan Shin Tae-yong justru tak memanggil kiper Borneo FC tersebut dalam persiapan timnas Indonesia menuju Piala Asia 2023.
Belum lama ini Shin Tae-yong memanggil 30 pemain untuk menjalani pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia di Turki.
Namun, dari daftar 30 pemain yang dipanggil tak ada nama Nadeo Argawinata.
Keputusan Shin Tae-yong ini membuat banyak pihak terkejut karena mantan pemain pemain Bali United tersebut tak masuk dalam daftar timnas Indonesia.
Ini memang cukup mengejutkan karena pelatih asal Korea Selatan tersebut juga tak memanggil Stefano Lilipaly.
Padahal rekan satu tim Nadeo di Borneo FC ini juga merupakan pemain yang cukup mentereng di Liga 1.
Lilipaly menjadi salah satu pemain yang bersaing di daftar top skor Liga 1 dengan catatan mencetak sembilan gol dan 11 assist dari 23 laga yang dilakoninya.
Namun, catatan mentereng tersebut tak membuat Shin meliriknya untuk dibawa ke Turki.
Tekait hal ini, pelatih berusia 53 tahun tersebut telah mengunggapkan alasannya.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut menilai bahwa Lilipaly tak dipanggil karena masalah fisiknya.
Pernyataan Shin Tae-yong ini ternyata membuat beberapa pihak mengkritiknya dan menyebut sang pelatih tak adil.
Tommy Welly mengatakan keputusan Shin Tae-yong itu hanya secara general karena menilai kelemahan Lilipaly adalah masalah fisiknya.
Menurutnya ini tak adil karena Lilipaly seperti dihakimi punya kekurangan fisik.
Ternyata tak hanya soal pernyataan Lilipaly saja, tetapi pengamat yang akrab disapa Bung Towel juga menyoroti soal keputusan Shin Tae-yong terkait Nadeo Argawinata.
Nadeo Argawinata dipastikan tak masuk dalam daftar skuad timnas Indonesia.
Padahal kiper Borneo FC ini telah menjadi andalan tim pada musim 2023/2024 ini.
Akan tetapi, Shin Tae-yong tak memanggil Nadeo, justru ia memilih Syahrul Trisna.
Pemanggilan ini juga menjadi sorotan karena Syahrul Trisna dalam empat pekan terakhir di Liga 1 tak dimainkan untuk menjaga gawang Persikabo 1973.
Berbeda dengan Nadeo yang menjadi kiper utama Borneo FC dan bisa dibilang cukup konsisten karena tim berjuluk Pesut Etam tersebut juga jarang kebobolan.
Keputusan Shin Tae-yong itu membuat Bung Towel bertanya-tanya karena menurutnya pemain yang dipanggil biasanya dilihat dari kompetisi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Sudah Tiba di Turki, Ini Harapan Rekan Shin Tae-yong
"Pengetahuan umum kita pemain dipanggil timnas berdasarkan performa di kompetisi. Menurut saya jawabannya tidak jelas," ujar Bung Towel kepada awak media termasuk BolaSport.com di Media Center Kemenpora, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Namun, Shin Tae-yong justru tak memanggil Nadeo karena dinilai kurang tenang.
Menurut Towel ini terlihat seperti Shin Tae-yong mencari-cari alasan agar tak memasukkan Nadeo dalam daftar skuad Garuda.
"Pelatih yang menentukan program naturalisasi ini di saat bersamaan juga memutuskan Nasib Lilipaly dan Nadeo," kata Towel.
Menurutnya, kiper tentu saja bisa melakukan kesalahan akan tetapi agar itu tak terjadi tentu ada evaluasi dan apa yang harus diperbaiki.
Situasi ini membuat Towel curiga bahwa Shin hanya mencari-cari alasan agar tak memasukkan nama Nadeo di skuad timnas Indonesia.
"Siapa kiper yang gak pernah membuat kesalahan? Alasan kenapa pilih Syahrul karena dia lebih tenang. Fair tidak buat Nadeo? Belum tentu," tutur Towel.
Baca Juga: Shin Tae-yong Disebut Tak Adil Gara-gara Alasan Stefano Lilipaly Tak Masuk Skuad Timnas Indonesia
"Jadi karena alasannya tidak jelas, sebagai pengamat saya berasumsi sebetulnya Shin Tae-yong cari alasan dari kebobolan lima gol di Irak itu salah Nadeo. Ini bahaya," tegasnya.
Towel dengan tegas mengatakan bahwa sebenarnya ia hanya ingin pelatih bisa memberi alasan yang masuk akal saat tak memanggil pemain.
Dengan harapan ke depannya juga tak akan ada perbandingan pemain lokal maupun pemain naturalisasi.
"Saya ingin pelatih timnas itu lebih wise supaya gak ada dikotomi local pride atau anti naturalisasi. Apalagi dalam posisi saya gak ada urusan pribadi," jelas Towel.
“Saya pernah di PSSI, saya cinta PSSI tapi keburukannya saya tidak suka. Saya mau menempatkan semuanya di posisi yang proporsional dan objektif," ujarnya.