Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ratu bulu tangkis India, Pusarla Venkata Sindhu alias PV Sindhu, mengalami masa sulit jelang periode krusial Olimpiade Paris 2024.
Bagi Juara Dunia 2019 itu, prestasi menurun secara signifikan sepanjang 2023 lalu benar-benar membuat dia hilang percaya diri.
Sindhu mulai sering terjegal di babak awal turnamen yang diikutinya, di mana dia menelan kekalahan early exit sebanyak delapan kali.
Bahkan terkadang dari pemain-pemain yang berperingkat di bawahnya.
Belum lagi hantaman cedera lutut yang memaksanya absen sampai mengajukan perlindungan peringkat hingga Februari 2024, semakin membuat namanya meredup.
Hari-hari terakhir selama menyambut tahun baru digunakan PV Sindhu untuk bersiap menggenjot latihan di Prakash Padukone Badminton Academy.
Dia akan didampingi pelatih Vimal Kumar dan pelatih asal Indonesia, Agus Santoso.
Menurut Kumar, sebelum menjalani sesi pemulihan cedera, saat latihan, Sindhu masih dibayangi krisis kepercayaan diri.
Baca Juga: Mirip Alur Karier Seo Seung-jae, Bobby Setiabudi Mantap Tinggalkan Tunggal Putra Secara Permanen
Bahkan perasaan bahagia atau kenikmatan dalam melakoni bulu tangkis sudah tidak terlihat lagi di wajah peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu.
"Sejujurnya, dia telah menderita (karena kemerosotan) selama beberapa tahun," kata Kumar dikutip BolaSport.com dari Indian Express.
"Tidak ada kegembiraan di wajahnya dan dia seperti sudah tidak menikmati bermain (bulu tangkis)."
"Dia bisa saja menahan penurunan itu lebih awal, namun kekuatan terbesarnya adlaah pengalaman mengalahkan nama-nama besar (yang sekarang sulit diraih)," imbuhnya.
Sejumlah nama besar yang mulai mengancam karier Sindhu, rata-rata adalah pemain muda. Misalnya An Se-young (Korea Selatan), Chen Yu Fei (China) dan Akane Yamaguchi (Jepang).
Selain itu, beberapa pemain muda lain yang juga sering jadi pengegal Sindhu adalah He Bing Jiao (China) dan Nozomi Okuhara (Jepang).
"Ini tidak akan mudah, karena ada pemain-pemain muda yang menyulitkannya untuk mendapatkan kepercayaan diri. Bahkan sebelum ia bertemu dengan nama besar," ucap Kumar realisits.
Selain faktor krisis kepercayaan diri, ancaman juga datang dari faktor usia.
Sindhu sudah menginjak 28 tahun. Pertahanannya mulai sering mudah dijebol seiring dengan pergerakan kakinya yang melambat. Bagi pemain yang sudah merekah sejak 2013, 10 tahun jelas bukan hal mudah untuk mempertahankan performa.
Demi menutup celah di lini pertahanan, Sindhu dikabarkan mulai membuang sebagian naluri bermain menyerangnya.
"Lawan memang mengekspolitasi pertahanan dia, yang merupakan titik lemahnya," ulas Kumar.
"Namun dia mulai terus-menerus hanya berusaha bertahan dan kehilangan kekuatannya dalam menyerang."
"Ini bukan karena defens-nya buruk. Padahal dia biasanya menerapkan reli dengan baik di laga besar dan bisa membuat lawan berlarian. Menyerang bukan berarti memukul ke segala arah, tapi lebih pada inisiatif," tandasnya.
Sekarang PR besar Kumar dan Agus Santoso adalah kembali membuat Sindhu nyaman bermain bulu tangkis dan mengembalika kepercayaan dirinya sampai kembali berakshi di panggung turnamen lagi.
Baca Juga: Kemenangan Bersejarah Gregoria Atas Juara Olimpiade Membuat BWF Kepincut