Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Malaysia Open 2024 menjadi turnamen dengan misi berat bagi sejumlah andalan tuan rumah seiring dengan paceklik gelar selama lima tahun yang tak kunjung berakhir.
Tahun ini akan menjadi tahun kedua turnamen BWF World Tour yang ajeg digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia tersebut digelar dengan bertaraf Super 1000.
Gengsi super tinggi dengan hadiah total yang lebih besar, jelas menarik minat sejumlah pemain-pemain kelas dunia.
Ditambah lagi, Malaysia Open 2024 akan menjadi turnamen pembuka di musim kompetisi baru BWF.
Sekaligus poin partisipasinya juga dihitung dalam periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Menyadari betapa sengitnya persaingan pada turnamen tersebut, wakil-wakil andalan tuan rumah akan jauh lebih menghadapi misi berat.
Bukan cuma soal menjadi pemenang di rumah sendiri.
Melainkan juga untuk segera memutus kebuntuan gelar juara di kandang yang tak terelakkan selama lima tahun terakhir.
Mengesampingkan edisi Malaysia Open yang absen akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dan 2021, wakil Negeri Jiran belum pernah lagi menjadi juara di ajang tersebut sejak 2018.
Terakhir kali pemenang dari tuan rumah yang mampu juara di ajang ini adalah legenda bulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei.
Saat itu, peraih tiga medali perak Olimpiade tersebut menang atas Kento Momota di final dengan skor 21-17, 23-21.
Semenjak itu, belum pernah ada lagi wakil tuan rumah yang mampu meraih kesuksesan dengan naik podium tertinggi di sana.
Tak ayal, Malaysia Open 2024 pun menjadi ujian besar bagi wakil Negeri Jiran untuk membuktikan diri dari keraguan publik sendiri.
Peluang terbesar bagi Malaysia jelas ada di nomor ganda putra, di mana mereka memiliki pasangan mantan juara dunia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Bila mau menambah, masih ada pasangan independen Ong Yew Sin/Teo Ee Yii yang serangannya juga tak bolah diremehkan.
Namun demikian, kedua pasangan tersebut nyatanya tidak datang dengan kepercayaan diri tinggi menyusul keenganan mereka dalam mengungkap target pada turnamen yang akan bergulir pekan depan, 9-14 Januari 2024 itu.
Dalam wawancara terpisah yang dihimpun BolaSport.com dari Berita Harian dan Harian Metro, Chia/Soh enggan mengumbar target karena persepsi publik terhadap mereka jika gagal.
Ong/Teo juga mirip, tidak mau bicara target karena merasa persaingan ganda putra saat ini ketat dan tidak ada yang bisa yakin mampu juara jika belum turun ke lapangan.
Harapan lain dari wakil tuan rumah ada di tunggal putra, mereka punya Lee Zii Jia dan Ng Tze Yong.
Namun, penampilan kedua pemain sering inkonsisten.
Ng Tze Yong yang tahun lalu mampu membuat kejutan mengandaskan Viktor Axelsen, bisa mendadak kalah di laga selanjutnya.
Lee Zii Jia, punya riwayat buruk bila tampil di depan publik sendiri. Penderitaan early exit bahkan sempat merundungnya sepanjang tahun lalu.
Harapan ketiga sekaligus terakhir bagi Malaysia ada pada ganda campuran. Yang paling dijagokan saat ini adalah anak didik Nova Widianto, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Meski punya tekad besar dan menggebu, patut diingat bahwa persaingan di ganda campuran tidaklah merata.
Tetapi, didominasi kuartet mengerikan dari Asia Timur antara Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Ditambah lagi, Chen/Toh punya satu musuh underdog yang justru sering sulit mereka kalahkan.
Satu musuh itu adalah wakil Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang sudah mengalahkan mereka sebanyak tiga kali tanpa balas.
Chia/Soh dan Ong/Teo di ganda putra menghadapi plot undian berbahaya karena masing-masing sudah ditunggu Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan) dan Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard (Denmark).
Sedangkan Zii Jia akan menghadapi Lu Guang Zu (China) dan berpotensi ketemu Anthony Sinisuka Ginting di babak kedua.
Ng Tze Yong akan melawan Koki Watanabe (Jepang), tetapi bakal sudah ditunggu antara Anders Antonsen (Denmark) atau HS Prannoy (India).
Adapun Chen/Toh, ganda campuran ranking 9 dunia itu akan menghadapi andalan Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue. Jika mampu ke perempat final, mereka berpotensi ketemu Watanabe/Higashino.