Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Fabio Quartararo masih ragu dirinya mampu menjadi penantang gelar juara dunia MotoGP 2024 walau sudah melihat harapan dari krisis yang dialami Yamaha.
Fabio Quartararo mengakui bahwa memang pabrikan asal Iwata, Jepang, itu telah melakukan perubahan secara perlahan dalam pendekatan mereka yang lebih bernuansa Eropa.
Perubahan sistem konsesi di MotoGP makin memungkinkan Yamaha untuk bereksperimen dengan lebih leluasa karena tidak ada batasan dalam pengujian.
Tahun lalu Yamaha berada di titik nadir karena mengulangi catatan buruk nol kemenangan dalam semusim yang terakhir kali mereka alami pada 2003.
Adapun soal langkah lebih merangkul budaya Eropa makin terlihat dengan perekrutan mekanik dan insinyur baru ke dalam pabrikan berlogo garpu tala.
Baru-baru ini, Ducati membajak dua mantan insinyur dan kru dari Ducati, Massimo Bartolini dan Marco Nicotra.
"Ya, saya pikir mereka telah mengubah mental kerja mereka, kami sudah mulai mendekati gaya bekerja seperti pabrikan Eropa," ujar Quartararo dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Ini adalah hal yang sangat kami inginkan, agar mengembangkan segala aspek dengan lebih cepat," tandasnya.
Dibandingkan dengan pabrikan Eropa seperti Ducati yang lebih berani berinovasi dengan zona abu-abu, pabrikan Jepang lebih konservatif dengan pengembangan motor yang bertahap.
Baca Juga: Sorotan Orang Dalam MotoGP, Marc Marquez Dianggap Berhasil Tutupi Aib Honda Selama Bertahun-tahun