Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Catatan terbesar ada di gim pertama, karena saya banyak melakukan kesalahan sendiri yang harusnya tidak saya lakukan," kata Gregoria menyesal usai laga, dikutip BolaSport.com dari pers rilis PBSI.
"Karena hal itu, di gim kedua Chen Yu Fei terlihat kepercayaan dirinya meningkat," ucap dia.
Penyesalan mendalam juga tak jauh berbeda dari yang dirasakan Fajar/Alfian.
Duo FajRi lagi-lagi harus takluk di hadapan pasangan nomor satu dunia asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Meski menang di gim pertama, Fajar/Rian kehilangan pola permainan mereka sendiri di pertengahan laga sampai berbalik tertekan dan kandas 21-16, 17-21, 18-21.
Mereka resmi jadi juara bertahan ketiga yang ikut gugur setelah dua lainnya yaitu Akane Yamaguchi (Jepang) dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) telah tersingkir.
"Kami kurang puas dengan hasilnya dan sisi luar permainannya," kata Fajar.
"Kami harus bisa lebih mengontrol emosi agar performa tetap stabil," katanya.
Sesal demi sesal tinggal kalimat semata.
Pada akhirnya, Indonesia harus gigit jari di awal tahun yang sejatinya merupakan tahun krusial karena Olimpiade Paris 2024 akan digelar.