Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tak Sepakat dengan Ancelotti, Xavi Merasa Senasib dengan Tim Juru Kunci

By Ade Jayadireja - Senin, 22 Januari 2024 | 18:40 WIB
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, merasa kecewa dengan performa timnya saat menghadapi FC Porto meski menang dengan skor 1-0, Kamis (5/10/2023) dini hari WIB. (TWITTER.COM/BARCATIMES)

BOLASPORT.COM - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, ikut beropini soal kemenangan kontroversial Real Madrid atas Almeria.

Partai penuh drama terjadi tatkala Real Madrid menjamu Almeria pada pekan ke-21 Liga Spanyol 2023-2024.

Bertindak sebagai tuan rumah di Estadio Santiago Bernabeu, Minggu (21/1/2024), Los Blancos menang 3-2 atas sang tim juru kunci setelah tertinggal dua gol.

Keberhasilan Madrid dalam meraih tripoin tak lepas dari campur tangan wasit Francisco Hernandez.

Madrid mendapat penalti usai pemain Almeria, Kaiky Fernandes, dinilai melakukan handball.

Bola memang mengenai tangan Fernandes.

Namun, sebelumnya, ada dorongan dari Joselu terhadap Fernandes.

Madrid juga memperoleh keuntungan ketika sang pengadil lapangan menggugurkan gol ketiga Almeria karena alasan pelanggaran.

Dion Lopuy dianggap memukul wajah Jude Bellingham lebih dulu sebelum bola masuk gawang.

Lalu, menjelang bubaran, Hernandez mengesahkan gol Vinicius Junior yang terlihat menyentuh si kulit bulat menggunakan tangan.

Pelatih Almeria, Gaizka Garitano, bahkan diganjar kartu merah gara-gara protes keras terhadap keputusan wasit.

Kalau menurut nakhoda Madrid, Carlo Ancelotti, Hernandez sudah tepat dalam mengambil keputusan.

Namun, Xavi tidak sependapat dengan juru taktik dari kubu seberang.

Dia justru membela Almeria karena Barcelona juga kerap dirugikan oleh keputusan wasit.

"Saya hanya melihat refleksi dari Garitano dan Alfredo Relano, seorang jurnalis yang sangat baik,” kata Xavi seperti dikutip BolaSport dari Mundo Deportivo.

“Akan sangat sulit untuk memenangkan liga ini. Saya sudah mengatakannya di Getafe."

"Saya melihat hal-hal yang tidak cocok untuk saya."

“Ada banyak kejadian. Saya ingat penalti Getafe, insiden dengan Raphinha di Vallecas, dan gol Joao Felix di Granada. Kami bisa mendapatkan enam poin lagi."

“Ini bukan alasan, ini adalah kenyataan,” tutur mantan kapten timnas Spanyol itu.

Hasil dalam partai di Estadio Santiago Bernabeu jelas menimbulkan kekecewaan bagi Almeria.

Beberapa pemain mereka merasa dirampok.

"Seseorang memutuskan bahwa kami tidak boleh menang di sini dan itulah yang terjadi," ucap bek Almeria, Marc Pubill.

"Kami pergi dengan keyakinan bahwa mereka telah merampok permainan kami secara terang-terangan," pungkasnya.

Akibat kekalahan di ibukota Spanyol, Almeria tetap mengoleksi enam poin sebagai penghuni dasar klasemen.

Adapun Madrid menguni tangga kedua dan masih berada di jalur perburuan gelar juara.

Mereka memiliki 51 poin, hanya berjarak satu angka dari Girona selaku pemuncak tabel.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P