Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ganda campuran Denmark, Jesper Toft/Clara Graversen, sukses melanjutkan dongeng mereka setelah menembus semifinal Indonesia Masters 2024.
Keberhasilan Jesper Toft/Clara Graversen melaju ke fase empat besar Indonesia Masters 2024 didapat dengan cara luar biasa.
Toft/Graversen yang merangkak dari babak kualifikasi, mengalahkan satu-satunya harapan tersisa tuan rumah, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Dalam pertandingan perempat final yang dihelat pada Jumat (26/1/2024) kemarin, ganda campuran peringkat 44 dunia menang dengan skor 21-15, 21-16.
Sebelumnya, sensasi Toft/Graversen sudah terasa sejak mereka mampu menaklukkan dua pasangan Taiwan, Chang Ko-Chi/Lee Chih Chen dan Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang.
Usut punya usut, bermain di Istora Gelora Bung Karno Senayan yang menjadi arena pertandingan Indonesia Masters 2024 ternyata sudah menjadi mimpi Toft/Claversen.
Mereka sudah sering mendengar bagaimana riuhnya penonton yang telah menjadi ciri khas Istora di jagat bulu tangkis.
Baik Toft maupun Claversen memang baru kali ini tampil di Istora.
Baca Juga: Indonesia Masters 2024 - Pujian Juara Dunia untuk Ginting usai Dibikin Sengsara Bertubi-tubi
Keduanya hampir menghabiskan karier dengan bertanding di kawasan Eropa saja dan itu pun mayoritas adalah turnamen kelas ketiga alias International Challenge/Series.
Melihat rekam jejak pertandingan mereka di BWF Tournament Software, bahkan hanya Toft yang pernah ke Indonesia.
Meski begitu, penampilan pemain jangkung setinggi 188cm itu tidak berlangsung di Istora melainkan di GOR Amongrogo di Yogyakarta saat Kejuaraan Dunia Junior 2017.
Saat akhirnya bisa merasakan atmosfer Istora secara langsung, pengalaman itu membuat mereka makin jatuh hati, khususnya bagi Toft.
"Kami hanya ingin menikmati pengalaman bertanding di Istora," kata Jesper Toft dikutip BolaSport.com dari BWF Badminton.
"Suasananya sangat ramai, wow, ramai sekali."
"Mendengar tentang itu (atmosfer Istora) dan merasakan secara langsung di lapangan adalah dua hal yang berbeda"
"Saya suka bermain di sini," tandasnya.
Datang menghadapi pemain dari Indonesia tentu membuat Toft/Graversen turut menjadi musuh bagi ribuan penonton yang memadati Istora.
Meski begitu, teriakan pendukung tuan rumah rupanya sama sekali tidak membuat Toft/Graversen gentar saat menghadapi Rehan/Lisa.
Satu kelebihan utama mereka yang mampu memporak-porandakan permainan Rehan/Lisa adalah servis mereka yang sangat bagus.
Terutama Graversen. Dia juga lebih berani beradu di depan net dan siap menyergap bola-bola setengah dari Rehan/Lisa.
"Saya punya servis yang bagus dan punya variasi yang banyak juga," kata Toft.
"Dan kemudian pelatih mengatakan kepada kami agar menjadi lebih berani (dari mereka)."
"Jika kami hanya menikmati pengalamannya, nanti kami malah kesulitan jadi kami yang harus tampil dengan berani."
"Ini pertama kalinya kami bermain di Istora. Kami telah mendengar semua cerita tentang arena ini."
"Tapi bermain melawan pasangan tuan rumah, saya harus berada di dunia saya sendiri (fokus pada diri sendiri)."
"Saya sangat menantikan semifinal," tegas Toft yang mengaku target awalnya sejatinya hanya lolos dari babak kualifikasi.
Pada babak semifinal yang dihelat pada Sabtu (27/1/2024) hari ini, Toft/Graversen akan menantang pasangan asal Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito