Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Shin Tae-yong bercerita soal perubahan Timnas Indonesia setelah jadi pelatih selama empat tahun.
Shin Tae-yong sudah melatih Timnas Indonesia sejak Desember 2019.
Artinya, Shin Tae-yong sudah empat tahun lamanya jadi juru taktik tim Merah Putih.
Selama empat tahun melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berhasil mengukir sejumlah prestasi.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut sukses membawa Timnas Indonesia ke putaran final Piala Asia di tiga level kelompok usia.
Tiga level yang dimaksud adalah Timnas Indonesia senior, U-23, dan U-20.
Selain itu, pelatih asal Korea Selatan tersebut juga sukses membawa Timnas Indonesia lolos untuk kali pertama ke fase gugur Piala Asia.
Pada Piala Asia 2023, Timnas Indonesia sukses lolos hingga ke babak 16 besar.
Baca Juga: Thailand dan Timnas Indonesia Tersingkir, Tiada Wakil ASEAN Tersisa di Piala Asia 2023
Tentu, pencapaian tersebut bukanlah pekerjaan satu malam bagi Shin Tae-yong.
Ada lika-liku yang harus dilalui juru taktik asal Korea Selatan tersebut selama di Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong curhat ke Hankook Libo soal masalah utama yang ia selesaikan selama empat tahun melatih Timnas Indonesia.
Masalah pertama jelas sikap para pemain yang kurang disiplin dan kerap mangkir dari panggilan ke pemusatan latihan Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong curhat bahwa ada salah satu pemain yang menolak pemanggilan ke Timnas Indonesia, karena sakit setelah dua hari hilang kontak.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Shin Tae-yong pun mengubah sistem agar para pemain bisa dipastikan datang ke pemusatan latihan.
“Saat pertama kali saya menangani timnas Indonesia, saya memanggil pemainnya, tapi beberapa di antaranya tidak datang," ujar Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari Hankook Libo.
"Kalau salah satu pemain, timnya bilang pasti dikirim, tapi sudah dua hari hilang kontak."
"Saya kemudian bertanya mengapa dia tidak datang, dia berkata, 'Saya sakit dan tidak bisa datang.'"
“Dulu selalu seperti itu, tapi ketika saya menjabat, sistemnya berubah total," lanjutnya.
Masalah kedua adalah pola pikir soal kedisiplinan pemain saat sesi latihan.
Shin Tae-yong mengaku ada beberapa pemain yang masih terlalu santai dan terlambat ikut sesi latihan pada awal dirinya melatih Timnas Indonesia.
Perlahan, dirinya mampu mengubah pola pikir para pemain untuk mengikuti standar yang ia berikan.
“Indonesia memiliki indeks kebahagiaan yang tinggi, sehingga para pemain juga berusaha untuk tidak menghadapi situasi sulit," ujar Shin Tae-yong.
"Mengubah pola pikir ini adalah hal yang paling sulit."
"Pada akhirnya, saya rasa para pemain menunjukkan semangat dan semangat juangnya dan terbayar dengan penampilan yang baik di pertandingan tersebut di Piala Asia," lanjutnya.
Shin Tae-yong selalu menekankan tiga prinsipnya saat menghadapi pemain Timnas Indonesia.
“Pertama, saya mengatakan kepada mereka untuk tidak berbohong,” kata Shin Tae-yong.
"Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak akan pernah mentolerir kebohongan. Saya mengatakan kepada mereka bahwa berbohong tidak akan pernah ditoleransi."
"Dan untuk selalu mengakui kesalahan mereka. Akui dan jangan jangan lakukan itu lagi."
“Saya katakan kepada mereka bahwa satu kesalahan boleh diterima, namun dua kesalahan lagi adalah sebuah kebiasaan."
“Dan begitu mereka memahaminya, mereka mengubah perilaku mereka," tutupnya.