Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Ko Hee-jin sangat puas dengan kemenangan yang didapat dalam lanjutan Liga Voli Korea 2023-2024.
Turun dengan diperkuat pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, Red Sparks baru saja menuntaskan laga berat dengan manis akhir pekan kemarin.
Bagaimana tidak? Mereka mampu mengakhiri tren kemenangan beruntun yang didapatkan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders, Sabtu (24/2/2024).
Bertindak sebagai tuan rumah, tim berjuluk Red Force tersebut menorehkan kemenangan dalam laga empat set 3-1 (25-23, 25-22, 25-27, 25-23).
Dengan kemenangan mahal ini, Red Sparks semakin kokoh menduduki peringkat ketiga di klasemen sementara dengan 53 poin.
Selain bagi Megawati Dkk, hasil manis ini juga sangat berarti bagi Ko Hee-jin sebagai juru taktik tim dari kota Daejeon itu.
Menilik lagi ke belakang, pria berusia 43 tahun itu sempat mengalami masa-masa sulit dalam mengawal Red Sparks.
Tim yang diperkuat oleh Lee So-young berada dalam kondisi yang tidak mengenakkan saat kompetisi memasuki putaran kedua dan ketiga.
Red Sparks acap kali menelan hasil minor dari para rival sebelum akhirnya mampu bangkit memasuki akhir putaran keempat.
Pada momen sulit itulah, tidak sedikit pihak yang pesimistis Ko Hee-jin dan Red Sparks bisa bangkit mengejar zona play-off.
Akan tetapi, pandangan miring dari para haters berhasil ditepis ketika Red Sparks melawan Pink Spiders.
Dalam laga melawan tim yang diperkuat penyerang legendaris Korea Selatan, Kim Yeon-koung itu, Ko Hee-jin keluar sebagai MVP.
Torehan langka di mana pelatih menjadi MVP secara tidak langsung menjadi bukti Ko sudah membuktikan diri kepada orang-orang yang meremehkannya.
Melalui akun Youtube penerjemah tim Red Sparks, Kim Yoon-sol, Ko sangat terkesan dengan kemenangan yang didapat atas Pink Spiders.
Dia bahkan tak menampik pernah merasa marah saat orang-orang mencibir timnya akan runtuh dalam pertandingan tersebut.
“Saya sangat terkesan. Inilah alasan mengapa saya sangat terkesan,” kata Ko Hee-jin.
“Tim kami selalu mendengar ungkapan 'runtuh', saya benci itu dan saya sangat marah karena pemain kami bukanlah pemain seperti itu.”
“Saya pikir itu karena saya,” tuturnya menambahkan.
Suntikan semangat yang dia berikan pada set ketiga dan awal set keempat mengubah mentalitas Megawati dan kolega guna membungkam cibiran itu.
“Jadi setelah kalah di set ke-3 dan di awal set ke-4, saya bilang ke pemain 'Jika kita bisa memenangkan ini, semua orang tidak bisa berkata apa-apa lagi kepada kita' Saya sangat bangga dengan para pemain,” kata Ko.
Menghadapi putaran keenam yang menjadi putaran pamungkas di fase reguler, kemenangan ini menghadirkan arti penting bagi Ko.
Dia berharap para pemainnya tetap fokus dan tidak jemawa menghadapi sisa lawan yang ada.
“Kami memainkan putaran ke-6 dengan tekad bahwa kami memiliki sisa putaran ini,” kata Ko menjelaskan.
“Dengan tekad ini, kami akan memainkan setiap pertandingan putaran ke-6 dengan rendah hati.”
“Jika kami menunjukkan kemampuan kami dalam pertandingan dengan rendah hati, saya yakin kami akan mendapatkan pertandingan yang bagus,” imbuhnya.