Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, menjadi salah satu peraih medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis. Dia meraihnya pada Olimpiade Athena 2004.
Kini, 20 tahun berselang pria berusia 42 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya nyaris tak tampil pada pesta Olahraga musim panas empat tahunan terbesar se-dunia itu.
"Dulu saya tidak bisa membandingkan dengan kondisi sekarang karena (situasi) berbeda. Saya punya target sendiri dulu. Sebelum ke Olimpiade saya pernah keluar dari PBSI, saya ke Singapura," kata Taufik ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
"Tantangan saya cuma satu. Pelatih saya bilang (Mulyo Handoyo) masih mau bermain tidak? Saya bilang mau. Makanya sekarang jangan bicara masalah dulu, bicara soal ke depan."
"Saat itu, saya juga hampir tidak masuk karena ranking ke-17 dunia. Kebetulan pemain Korea Selatan keluar satu, jadi saya pas menduduki ranking ke-16 dunia," ucap Taufik.
Setiap negara hanya boleh memasukkan maksimal dua pemain masing-masing pada nomor tunggal putra dan putri jika keduanya berada di peringkat 16 besar dunia dari peringkat Race to Paris.
Peraturan serupa pada nomor tunggal juga berlaku untuk para pemain yang bertanding pada nomor ganda.
Setiap negara hanya bisa memasukkan maksimal dua pasangan jika keduanya berada di peringkat delapan besar.
Kini Taufik beharap pengalamannya itu bisa membantunya sebagai mentor bagi Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie menjelang Olimpiade Paris 2024.
"Makanya ranking tidak menentukan. Saat itu pada 2004, ranking satunya Lin Dan (China). Jadi saya harap mentor hanya membantu, apalagi Ginting punya pengalaman medali juga sebelumnya dan harus jadi motivasi," tutur Taufik.