Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Timnas U-16 Indonesia, Nova Arianto, mengatakan bahwa permasalahan Garuda Asia tak berbeda jauh dari Timnas senior.
Hal ini diungkapkan Nova Arianto setelah memimpin seleksi Timnas U-16 Indonesia di Lapangan A Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Seleksi Timnas U-16 Indonesia gelombang ketiga ini diikuti oleh 34 pemain.
Dengan begitu, apabila menghitung secara keseluruhan dari awal program digelar, sudah ada 98 pemain yang mengikuti seleksi Timnas U-16 Indonesia.
Baca Juga: Alasan Nova Arianto soal Pemanasan Timnas U-16 Indonesia Diiringi Musik
Dalam seleksi ini, Nova Arianto menerapkan pola kedisiplinan dan hal lainnya dengan sangat ketat.
Pasalnya, Timnas U-16 Indonesia ini adalah anak tangga pertama dari jajaran level usia Skuad Garuda.
Tentu saja dalam seleksi ini ada tantangan tersendiri.
Pasalnya, pemain-pemain ini merupakan anak-anak muda yang belum berstatus pemain profesional.
Situasi ini membuat Nova Arianto harus bekerja keras melatih calon penerus anggota Timnas Indonesia senior nantinya.
Dengan mengemban tanggung jawab tersebut, Nova Arianto mengaku sebenarnya dia sudah paham betul apa yang masih menjadi kekurangan Timnas Indonesia.
Apalagi, dia juga menjadi asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Baca Juga: Kemenpora Serahkan Data Pemain Diaspora ke Pelatih Timnas U-16 Indonesia
Dengan begitu, Nova paham apa yang masih menjadi kekurangan Timnas Indonesia di level senior.
Menurutnya, kekurangan itu harus diperbaiki sejak dini.
Untuk itu, mantan pemain Persib Bandung tersebut mengaku fokus membenahi kekurangan itu.
Pelatih berusia 45 tahun ini menilai bahwa salah satu kekurangan yang sudah terlihat sejak Timnas U-16 Indonesia adalah masalah fisik dan mental pemain.
“Hampir sama di Timnas senior. Dalam hal mental, saya bilang sangat kurang dalam arti saat kami memaksa di saat mereka capek, pemain tidak mau melakukannya,” ujar Nova Arianto kepada awak media termasuk BolaSport.com di Lapangan A, Senayan, Selasa (27/2/2024).
“Untuk fisik, kenapa kami lakukan test Vo2 max? Kami jadi bisa melihat secara garis besar fisik pemain sangat buruk karena saya lihat mereka bermain 2x25 menit saja banyak yang kram,” ucapnya.
“Padahal, kalau kita lihat mereka tampil di EPA, di Piala Soeratin, dia bisa main 2x35 menit.”
“Jadi, analisis kami adalah ketika dia di kompetisi, dia bisa mengatur kapan mau joging, jalan, atau lari.”
Baca Juga: Nova Arianto Tegur Pemain Timnas U-16 Indonesia yang Tak Mau Capek Saat Main Bola
Melihat situasi ini, tentu saja Nova mengaku dia ingin bisa memperbaiki kekurangan Timnas U-16 Indonesia.
Harapannya saat si pemain bergabung ke Timnas U-20, U-23, hingga senior, masalah fisik dan mental tak jadi keluhan lagi.
Untuk itu, Nova pun menekankan kepada pemain muda ini untuk bisa memperbaiki fisiknya apabila ingin bisa bermain di Timnas U-16 Indonesia.
“Saya bilang di sini, kalau dia ingin masuk Timnas, harus bermain dengan filosofi. Saya membutuhkan pemain-pemain yang punya fisik bagus dan saya lihat fisik dasar mereka masih jauh dari harapan,” kata Nova.
Lebih lanjut, Nova mengakui kondisi ini memang tak mudah.
Akan tetapi, hal itu adalah tanggung jawab yang memang dia ambil setelah menjadi pelatih Timnas U-16 Indonesia.
Selain fisik dan mental, Nova pun menyoroti soal komunikasi antarpemain.
Menurutnya, masalah komunikasi ini juga telah dikeluhkan oleh Shin Tae-yong.
Untuk itu, selama di timnas U-16 Indonesia ini ia ingin memperbaiki semuanya.
“Itulah kenapa saya tanggung jawab di Timnas U-16. Yang mau saya ambil pertama adalah apa sih yang sebenarnya menjadi kekurangan di Timnas senior ya,” tuturnya.