Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata, tengah mempersiapkan diri mengikuti tur Eropa dimulai dari Orleans Masters 2024 di Prancis, 12-17 Maret.
Pada turnamen BWF World Tour Super 300 tersebut ingin membuktikan diri di tengah prestasi ganda campuran Indonesia yang lesu selepas Tontowi Ahmad/Liliyana meraih medali emas pada Olimpiade Rio 2016.
"Persiapan kami sudah tiga minggu lagi sebelum berangkat. Saya ingin memaksimalkan persiapan dan target minimal bisa mencapai delapan besar," kata Jafar ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Kami ingin masuk delapan besar karena tahun ini hasil pertandingan kami jelek terus karena kalah babak pertama. Jadi, kami ingin memperbaikinya."
Kali ini Jafar mengaku keinginan untuk mewujudkan target besar karena ingin unjuk kemampuan.
"Latihan kami sudah keras, tetapi hasil kemarin itu seperti kurang beruntung. Makanya harus dimaksimalkan karena persiapan panjang setelah Thailand Masters. Jadi saat turun di Swiss Spain ingin memberii hasil terbaik," ucap pemain 23 tahun itu.
Selain Orleans Masters, Jafar/Aisah juga akan turun pada Swiss Open 2024 (19-24 Maret) dan Spain Masters 2024 (26-31 Maret).
"Persiapan kami terus fokus untuk latihan agar bisa memberikan hasil terbaik. Saya memperbaiki power karena terkadang shuttlecock-nya berat," ujar Aisyah.
Sementara itu, Jafar mengakui bahwa kegagalan pada Thailand Masters 2024 disebabkan karena kurang fokus.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung French Open 2024 - 13 Wakil Indonesia Tampil, Laga Berlangsung hingga Subuh
"Saat kami sudah unggul, poin kami bisa dikejar. Jadi, fokus adalah hal utama yang saya perbaiki," aku Jafar.
Terkait chemistry, Jafar/Aisyah mengaku sudah klop meski mereka masih belum melakukan tos di lapangan saat berhasil mencetak poin.
"Kalau di lapangan sudah biasa saja. Di luar lapangan, kami memang jarang berbicara. Baru di dalam lapngan kami berbicara, tetapi tidak ada masalah," ucap Jafar.
"Kami belum tos saat pertandingan. Baru selesai pertandingan, kami tos karena kurang nyaman saja, kurang pede kalau lagi bertanding. Cuma kalau pertandingan sudah selesai, keluar dari lapangan, kami baru tos," tutur Jafar.
"Kalau saya tidak merasakan hal sama (tidak nyaman saat tos). Mau saja tos saat di lapangan," ucap Aisyah.
Di tengah penurunan prestasi ganda campuran, Jafar ingin menjadi yang terbaik di nomor tersebut.
"Tetapi, kami fokus dulu ke proses. Kami ingin menembus 30 besar karena peringkat kami sudah turun jauh. Jadi, kami ingin menaikkan lagi peringkat," kata Jafar.
Sejak dilatih Herry Iman Pierngadi di sektor ganda campuran, Jafar mengaku cara bermainnya jadi lebih baik.
"Permainan saya diminta koh Herry agar lebih berkualitas lagi. Koh Herry jangan marah, terkadang latihannya dibawa bercanda agar tidak tegang," aku Jafar.
Di lain sisi, Aisuah mengaku lebih senang dilatih oleh pelatih yang dijuluki Coach Naga Api tersebut.
"Suasana latihan jadi lebih enak, jadi tidak takut-takut lagi," ucap pemain 20 tahun itu.