Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat menyampaikan pesan penting terkait kekuatan mental dan psikis pemain di tahun krusial jelang Olimpiade Paris 2024.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi prestasi bulu tangkis Indonesia sekarang sedang lesu sampai tahun krusial tiba.
Di tahun yang penting ini, sejumlah penurunan terkait gelar juara dari ajang-ajang besar masih terus terjadi.
Kekuatan bulu tangkis Tanah Air semakin lama dilihat tidak sekuat dulu atau bahkan telah masuk ke periode Olimpiade terlemah.
Hal-hal tersebut juga tak luput dari perhatian sejumlah pengamat dan legenda bulu tangkis Indonesia seperti Taufik Hidayat.
Taufik tidak menampik bahwa memang ada penurunan prestasi bulu tangkis Indonesia sekarang ini.
Namun sebagai bagian dari sejarah olahraga ini, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu menegaskan bahwa dia akan terus mendukung para pemain.
Namun dukungan juga diimbangi dengan masukkan.
Sebagi salah satu legenda hidup yang juga direkrut sebagai anggota tim Ad Hoc PBSI untuk mendampingi para atlet yang berpotensi lolos ke Olimpiade Paris 2024, dia menekankan satu hal penting di tahun penting bagi seluruh atlet ini.
Yaitu faktor kekuatan mental dan kondisi psikologis yang bisa mudah terbawa suasana dengan berbagai hiruk pikuk fluktuasi prestasi sejumlah wakil Tanah Air belakangan ini.
"Sampai nanti 15 April, turnamen kualifikasi berakhir, kami akan tetap mendukung mereka. (misal) Sebenci-bencinya saya dengan bulu tangkis, dalam arti, (kritikan saya) jangan disalahartikan, mengkritik tapi juga harus ada solusi juga," kata Taufik Hidayat saat ditemui BolaSport.com dalam acara peluncuran Smart Watch X Oppo, Jumat (1/3/2024) lalu.
"Dan satu, apalagi mau Olimpiade, atlet dan pelatih jangan sampai ada yang baper (terbawa perasaan)."
:Saya selalu wanti-wanti kalau memang tidak suka dengan omongan orang di media sosial atau media (berita) ya tidak usah dibaca," tutur Juara Dunia 2005 itu.
"Lebih baik fokus latihan, pertandingan, itu saja. Toh, kami dulu sama saja (tekanannya). Bedanya kalau sekarang, sosial media tambah banyak. Kalau dulu orang mengkritik kan baca koran dulu, beli koran, baru baca lalu mengkritik."
"Tetapi, ya sudah lah, tidak perlu ditanggapi (dengan berlebihan). Saya harap anak-anak di sini seperti itu," ujarnya.
Taufik juga menekankan bahwa menyikapi kritik dari khalayak umum, terutama para penonton maupun pendukung perlu disikapi dengan bijak.
Tak harus murung tapi juga dilihat konteksnya. Mungkin ada kalimat menghina yang keterlaluan.
Namun, Taufik berpesan agar kritik yang bernada menghina seperti itu anggap saja sebagai angin lalu. Ini bagian dari kehidupan atlet dan dari sinilah mental baja bisa terbentuk.
"Sudah lah, orang mau mengkritik seperti apapun, mau menghina bagaimanapun, buktikan dengan prestasi. Itu saja. Harusnya itu jadi motivasi, agar atlet-atlet ini (bisa berkata) 'Ini lo saya tunjukkan kalau saya bisa, saya mampu'."
"Jadi jangan jadi baper, jangan marah. Kalau marah (kesal) boleh tapi jangan lama-lama. Kita dulu sama, kalau kita marah-marah buat apa, kan tidak kenal, mereka kan penonton. Kalau bahasa sekarang kan netizen bebas bicara."
"Tapi memang sekarang kan netizen olahraga (peduli) ini, mari memberi tahu dengan cara yang bagus, mari kita sama-sama cari solusinya," ucap Taufik.
Saat ini sejumlah wakil Indonesia terus berburu poin Olimpiade jelang berakhirnya periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 pada 28 April 2024 nanti.
Sejauh ini baru nomor tunggal putra yang berpotensi meloloskan dua wakil lewat Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Adapun di nomor lain masing-masing kandidat yang kuat adalah Gregoria Mariska Tunjung, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Baca Juga: Indah Cahya Sari Jamil Jelaskan Target Usai Punya Tandem Baru dan Jadi Anggota TNI