Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persebaya Surabaya bakal kirim surat protes resmi ke PSSI usai Wahyudi Hamisi melakukan tindakan brutal pada Bruno Moreira lanjutan pekan ke-27 Liga 1 2023/2024.
Saat itu, Persebaya menantang PSS Sleman pada lanjutan pekan ke-27 Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Momen brutal tersebut terjadi pada menit ke-15.
Saat itu, Bruno Moreira mengerang kesakitan dan terkapar di lapangan usai berduel dengan pemain PSS Sleman.
Meski begitu pertandingan tetap dilanjutkan, karena wasit memberikan advantage.
Bola kemudian berada di kaki Ripal Wahyudi yang berdiri di dekat kepala dari Bruno Moreira dan sedang dibayangi oleh Wahyudi Hamisi yang membela PSS Sleman.
Wahyudi Hamisi tanpa ampun langsung menendang kepala dari Bruno Moreira dan pemain asal Brasil itu langsung meradang.
Keributan antar pemain pun pecah setelah tindakan brutal Wahyudi Hamisi.
Lebih naasnya lagi, wasit Ginanjar Latief tidak memberikan sanksi tegas berupa kartu merah kepada Wahyudi Hamisi.
Wahyudi Hamisi hanya menerima kartu kuning dari wasit. Wasit Ginanjar Latief juga memberikan kartu kuning kepada dua pemain lainnya yaitu Yan Victor dan Nur Diansyah yang terlibat keributan.
Tentu, tindakan brutal pemain 26 tahun tersebut mengundang protes keras dari kubu Persebaya.
Pasalnya, tindakan dari Wahyudi Hamisi beresiko membuat Bruno Moreira mengalami traumatic brain injury atau cedera otak traumatis yang membuat fungsi otak terganggu.
Lebih buruknya lagi, cedera tersebut bisa membuat seseorang mengalami cacat bahkan kematian.
"Persebaya menilai betapa membahayakan perbuatan Hamisi itu," tulis pernyataan resmi Persebaya.
"Tindakan menendang bagian belakang kepala bisa menyebabkan traumatic brain injury, mengakibatkan cacat bahkan kematian."
"Hari ini, manajemen Persebaya akan melakukan pemeriksaan lanjutan pada Bruno untuk memastikan kondisinya baik-baik saja," lanjutnya.
Baca Juga: Kata Muhammad Iqbal Usai Cetak Gol Tercepat di Liga 1 2023/2024 Lewat Tembakan Jarak Jauh
Apalagi Wahyudi Hamisi juga pernah memiliki riwayat buruk dengan Persebaya Surabaya.
Wahyudi Hamisi pernah mengakhiri karier Robertino Pugliara pada 13 Oktober 2018 saat masih membela Borneo FC.
Pada momen tersebut Wahyudi Hamisi melakukan tekel dengan dua kaki dari belakang dan lagi-lagi hanya menerima kartu kuning dari wasit.
Padahal dua upaya Wahyudi Hamisi kepada Bruno Moreira dan Robertino Pugliara memenuhi hukuman kartu merah langsung sesuai Law 12 Laws of the Game bagian violent conduct.
Berdasarkan tindakan yang mendapatkan pembiaran dari wasit Ginanjar Latief, Persebaya bakal mengirim surat protes resmi ke PSSI.
"Persebaya hari ini akan mengirimkan surat dan bukti-bukti ke PSSI terkait perilaku barbar Hamisi," tulis pernyataan resmi Persebaya.
"Sepanjang pertandingan kemarin dia banyak melakukan tindakan yang harusnya mendapatkan kartu merah maupun kuning, namun wasit Ginanjar abai."
"Sepak bola olahraga keras, tanpa pemain barbar pun, risiko terburuk yaitu kematian selalu mengintai."
"Risiko itu akan berlipat ketika ada pemain seperti Hamisi. Padahal, seperti pesan Presiden RI @jokowi maupun Ketum PSSI @erickthohir, kita harus selalu ingat, sepak bola adalah hiburan, sportivitas. Bukan bencana atau kematian," tutupnya.