Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP Qatar 2024 - Alex Rins Bertemu Valentino Rossi Jelang Debutnya, Kebetulan PR Yamaha Sejak Zaman The Doctor Belum Kelar

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Senin, 4 Maret 2024 | 18:13 WIB
Alex Rins mengunjungi Valentino Rossi di sela-sela seri balap Qatar 1812km dari WEC 2024 di Sirkuit Lusail, Doha, Qatar, 1 Maret 2024. (TWITTER.COM @RINS42)

BOLASPORT.COM - Alex Rins bertemu Valentino Rossi jelang debutnya bersama Monster Energy Yamaha pada seri balap pembuka MotoGP Qatar 2024. Kebetulan, dia berada di situasi yang mirip dengan The Doctor.

Alex Rins berkunjung ke garasi WRT, tim balap yang diperkuat Valentino Rossi, pada seri pembuka World Endurance Championships 2024 di Sirkuit Lusail, Qatar, pekan lalu.

Selain karena Rossi merupakan pembalap idola Rins, kebetulan MotoGP juga akan menghelat balapan perdana musim ini di lintasan yang sama pada akhir pekan ini.

Foto berdua dengan Rossi dibagikan Rins di akun media sosialnya. "Kumpulan foto minggu ini. Menuju akhir pekan grand prix," tulisnya dalam unggahan foto pada Minggu (3/3/2024).

Rins sendiri sedang menghadapi situasi yang pernah dialami Rossi 20 tahun yang lalu.

Pemenang enam balapan di MotoGP ini tiba di Yamaha sedang pabrikan Garpu Tala mengalami salah satu titik terendah dalam kiprah mereka di MotoGP.

Yamaha mengalami puasa kemenangan pada musim lalu, ulangan dari tinta hitam pada 2003, setahun sebelum mereka membuat gebrakan dengan membajak Valentino Rossi dari Honda.

Kombinasi kemampuan Rossi, kecerdikan kepala krunya Jeremy Burgess, dan kesuksesan Yamaha dalam pengembangan mesin cross-plane crankshaft sukses menghadirkan prestasi instan.

Baca Juga: Alasan Jorge Lorenzo Ragukan Marc Marquez Bisa Menang pada MotoGP 2024

Yamaha jelas mengharapkan hal yang sama. Mereka tak ingin berlama-lama diasapi oleh para kompetitor dari Eropa yang telah mengambil alih peta persaingan untuk gelar juara.

Pengalaman Rins bersama Suzuki selama lima musim plus Honda selama semusim, di mana dia selalu mencetak kemenangan, diharapkan bisa membawa dampak positif.

Satu masalah telah berhasil teratasi yaitu kecepatan puncak menyusul pengembangan mesin anyar yang turut dinahkodai oleh eks insinyur mesin Ferrari di F1 yaitu Luca Marmorini.

Alex Rins dan rekan setim, Fabio Quartararo, menempati peringkat ke-5 dan 3 dalam kecepatan puncak pada hari kedua tes pramusim terakhir di Sirkuit Lusail, Qatar.

Namun, kecepatan bukan segalanya di MotoGP. Yamaha masih bermasalah dengan grip belakang. Hal ini membuat mereka tidak bisa mengekstrak potensi ban segar dalam time attack.

Cepat dalam simulasi lomba tapi memble dalam kecepatan satu lap ibarat 'sama saja bohong'. Sebab, posisi start yang buruk tetap akan mempersulit mereka untuk mengeluarkan potensi.

"Ketika kami memasang ban baru, pada dasarnya tidak ada perubahan. Bedanya hanya 0,2 detik antara ban baru dengan ban berusia 11 lap," ucap Quartararo, dikutip dari The-Race.

"Ini tidak bisa diterima."

Senada, sebagaimana diberitakan Crash.net, Rins mengakui bahwa dirinya dan Quartararo masih tertinggal cukup jauh dari posisi teratas.

"Saya mencetak waktu 1'52 detik dan Fabio juga tertinggal 1 detik dari pembalap tercepat," ucap Rins setelah hari terakhir tes pramusim.

"Kami masih harus bekerja keras untuk memangkas selisih ini. Kalau kami ingin bersaing untuk kemenangan, kami harus bekerja lebih keras lagi.

Masalah dengan grip ban belakang telah dikeluhkan para rider Yamaha sejak lama. Rossi sendiri sering mengungkitnya dalam beberapa musim terakhirnya di tim pabrikan Yamaha.

Hanya saja, tidak ada perubahan nyata. The Doctor sampai putus asa.

"Saya pikir Yamaha para teknisi dari Jepang mendengarkan komentar pembalap, tetapi pada akhirnya mereka melakukan apa yang mereka mau," ucap Rossi.

Kekurangan Yamaha dalam daya cengkeram sejatinya dikuatkan oleh pembalap veteran lainnya yaitu Andrea Dovizioso saat bergabung pada 2021 dan 2022.

Hanya saja, Quartararo lebih mendorong Yamaha agar memperbaiki faktor kecepatan puncak sebagai solusi untuk bersaing dengan pabrikan lainnya.

Suara El Diablo jelas lebih didengar karena dia menjadi pembalap nomor satu Yamaha sejak gelar yang diraih pada 2021.

"Wajar," komentar Dovizioso saat bersilang pendapat dengan Quartararo, "Fabio adalah satu-satunya pembalap yang bisa melaju cepat dengan Yamaha tanpa grip di belakang."

"Menurut saya, ini karena gaya berkendaranya, karena dia belum pernah mencoba motor lainnya dan terbiasa menggunakan potensi motornya," imbuh eks ujung tombak Ducati ini.

Setidaknya, atmosfir di dalam garasi Yamaha menunjukkan optimisme untuk keluar dari krisis berkepanjangan ini.

Yamaha berbenah dengan merangkul ilmu pengetahuan dari Eropa dengan membajak teknisi dari Ducati, termasuk Massimo Bartolini.

Tangan kanan General Manager Ducati Gigi Dall'Igna itu menjadi orang non-Jepang pertama yang mengisi posisi Direktur Teknis di Yamaha.

Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli, percaya Quartararo dan Rins akan bisa mengejar ketertinggalan pada musim ini walau itu butuh waktu.

"Akan butuh waktu bagi Max (Bartolini) untuk berintegrasi dengan grup kerja yang baru dan lebih memahami motor kami," kata Meregalli kepada GPOne.

"Saya ingin melihat beberapa perubahannya pada paruh musim kedua, kami tidak bisa berpikir untuk menutup semua lubangnya dalam waktu empat bulan."

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung MotoGP 2024 - Semua Balapan dari GP Qatar, Tahun Ini Lebih Jarang Bergadang untuk Fan Indonesia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P