Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Gusti Randa angkat bicara soal tindakan brutal Wahyudi Hamisi pada laga lanjutan pekan ke-27 lawan Persebaya Surabaya.
Gusti Randa memberi penjelasan sepenuhnya atas tindakan brutal yang dilakukan oleh Wahyudi Hamisi.
Saat itu, pertandingan memasuki menit ke-15 pada laga Persebaya vs PSS Sleman.
Usai Bruno Moreira mendapatkan gangguan dari pemain PSS Sleman, wasit pun memutuskan advantage karena bola masih berada di kaki para pemain Persebaya.
Saat Ripal Wahyudi berada di dekat Bruno Moreira yang tergeletak, Wahyudi Hamisi datang untuk merebut bola, naasnya kaki Hamisi mendarat tepat di kepala pemain asal Brasil itu.
Keributan antar pemain pun pecah dan wasit pun memberikan tiga kartu kuning dari kejadian tersebut.
Pihaknya menyayangkan banyaknya video yang bertebaran di media sosial yang tidak menayangkan momen tendangan Wahyudi Hamisi ke kepala Bruno Moreira.
"Kami dari PSS Sleman ingin menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi atas peristiwa kemarin," ujar Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Gusti Randa di Omah PSS, Sleman, Senin (4/3/2024) sore.
Baca Juga: PSS Sleman Pilih Stadion Manahan Jadi Markas untuk Lanjutan Liga 1, Suporter Bisa Hadir
"Saya sebelumnya sangat menyayangkan atas banyaknya potongan video yang beredar saat kejadian tersebut dengan tidak menayangkan video lengkap sebelum kejadian."
"Dalam video lengkap, terlihat Bruno sudah terjatuh lebih dulu akibat dilanggar oleh pemain PSS."
"Namun, permainan tetap dilanjutkan bahkan Persebaya sempat menyerang lebih dulu."
"Setelah bola sempat ditepis oleh kiper PSS, bola langsung diambil oleh pemain Persebaya," lanjutnya.
Gusti juga menjelaskan pemain Persebaya seharusnya membuang bola karena melihat temannya terjatuh kesakitan dan bukan terus membawa bola.
"Terlihat jelas dalam video pemain Persebaya terus membawa bola dan mengarahkannya ke dekat Bruno," ujar Gusti Randa.
"Tindakan Hamisi untuk mengambil bola menurut saya harus dilakukan karena untuk menutup gerak lawan."
"Mengingat kami kebobolan pertama karena lengah menutup gerak lawan."
"Tendangan Hamisi ternyata menyentuh kepala Bruno."
"Saat itu, Bruno langsung bangkit dan malah ingin memukul Hamisi."
"Menurut saya, apa yang dibuat oleh Tim Persebaya terlalu berlebihan karena buktinya Bruno bisa langsung bangkit dan bermain hingga menit akhir," lanjutnya.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini juga tetap mengungkapkan permintaan maafnya kepada tim Persebaya atas tindakan yang dilakukan oleh salah satu pemain PSS Sleman.
Dirinya tak ingin kejadian tersebut berulang di masa depan.
"Saya sebagai perwakilan Manajemen PT PSS ingin meminta maaf kepada Tim Persebaya atas kejadian kemarin," ujar Gusti Randa.
"Tentu kita tidak ingin ada kejadian tersebut lagi terjadi di Sepak Bola Indonesia karena bisa membahayakan pemain satu sama lain."
"Semoga ini menjadi yang terakhir untuk Sepak Bola Indonesia," jelasnya.