Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Lionel Messi kehilangan DeAndre Yedlin, sosok yang dihormatinya di Inter Miami.
Pada Senin (4/3/2024) waktu setempat atau Selasa WIB, Inter Miami mengumumkan kepergian DeAndre Yedlin.
Bek sayap berusia 30 tahun itu dijual ke FC Cincinnati seharga 172 ribu dolas AS (Rp 2,7 miliar).
Sebenarnya Yedlin adalah sosok penting bagi Inter Miami.
Yedlin pun menyandang status kapten klub sebelum Messi datang.
Namun, dia terpaksa dijadikan 'tumbal' demi kelangsunghan hidup Inter Miami.
Yedlin dilego demi mengurangi beban gaji Inter Miami dan menambah dana buat membangun squad.
"Klub menukar bek DeAndre Yedlin ke FC Cincinnati, mendapatkan feksibilitas daftar pemain yang penting, selain memperoleh 172.799 dolar AS pada General Allocation Money (GAM) 2024," demikian bunyi cuitan Inter Miami.
Thank you, DeAndre ????????
The club has traded defender DeAndre Yedlin to FC Cincinnati, gaining important roster flexibility, in addition to acquiring $172,799 in 2024 General Allocation Money (GAM).
— Inter Miami CF (@InterMiamiCF) March 4, 2024
Details: https://t.co/XCCtvjPRNJ pic.twitter.com/Ig6upRydQ0
Kendati demikian, Inter Miami tak lantas melupakan hasa Yedlin.
"DeAndre adalah pemimpin bagi kami, baik di luar maupun dalam lapanga," kata Direktur Olahraga Inter Miami, Chris Henderson.
"Kami sangat beryukur atas apa yang dia lakukan untuk Inter Miami."
"Saya mengenal dia sejak membela tim muda Seattle Sounders dan saya bangga melihat kesuksesannya di sini," ucap Henderson menambahkan.
Yedlin dua tahun membela Inter Miami setelah didatangkan dari Galatasaray.
Total 81 pertandingan sudah dimainkan Yedlin bareng tim asal Florida.
Sosok kebangsaan Amerika Serikat itu menjadi bagian Inter Miami ketika menjuarai Leagues Cup 2023.
Saat seremoni perayaan juara, Yedlin dipanggil oleh Messi ke atas panggung untuk angkat trofi bersama.
Momen tersebut membuktikan betapa Messi menghormati Yedlin.
Di sisi lain, sang mantan kapten Inter Miami pun sangat terkesan dengan kepribadian La Pulga.
"Seluruh sikap dan pembawaannya, dia selalu tersenyum, tidak sungkan mengobrol dengan siapa saja," kata Yedlin.
"Sebenarnya dia bisa saja datang dan bilang, 'aku akan melakukannya dengan caraku dan tidak ada yang bisa mengusikku'. Akan tetapi, dia datang dan benar-benar membaur dengan tim, bersama pemain senior, pemain muda."
"Dia seperti pesepakbola pada umumnya."
"Sebelum main bareng, tentu saja saya punya respek besar terhadap dirinya. Namun, sekarang saya jadi lebih menghormatinya."
"Dia juga sosok manusia yang luar biasa," pungkas Yedlin.