Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

French Open 2024 - Jonatan Christie Jadi Juara Bertahan Pertama yang Tumbang, Comeback Manis Mantan Ganda Putri Nomor 1 Dunia Ketika Tunda Operasi

By Delia Mustikasari - Rabu, 6 Maret 2024 | 10:26 WIB
Pebulu tangkis ganda putri Jepang, Sayaka Hirota, pada babak pertama French Open 2024 di Adidas Arena, Prancis, Selasa (5/3/2024). (BERTRAND GUAY/AFP)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, menjadi juara bertahan pertama yang tumbang pada French Open 2024.

Bertanding di Adidas Arena, Selasa (5/3/2024), Jonatan kalah dari wakil Taiwan, Wang Tzu Wei (Taiwan), dengan skor 21-12, 21-23, 17-21 dalam tempo 74 menit.

Melalui hasil ini, Jonatan tidak hanya gagal melenggang ke babak kedua turnamen BWF Super 750 ini tapi juga gagal mempertahankan gelar.

Usai laga ini, Jonatan sudah kalah sebanyak delapan kali dari total 14 pertemuannya dengan Wang.

"Hasil yang bukan saya harapkan. Persiapan selama satu bulan yang sangat baik tetapi hasilnya malah berlawanan," kata Jonatan dalam siaran resmi PBSI.

"Tidak mudah karena harusnya awal ini bisa menjadi momentum menuju Olimpiade. Tetapi, saya pasti mau bangkit. Itu saja yang bisa saya katakan sekarang."

"Pada gim pertama cukup bagus, gim kedua awal-awal juga masih oke. Pada gim ketiga memang sangat berpengaruh saat saya membuang 3-4 poin beruntun, melakukan kesalahan sendiri," aku Jonatan.

"Reaksi saya terlambat jadi sudah terlalu jauh poinnya untuk dikejar."

Sementara itu pasangan ganda putri Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota meraih hasil manis dalam comeback mereka setelah Hirota cedera.

Tiga bulan setelah mengalami cedera kedua yang mengancam kariernya, Sayaka Hirota kembali berkompetisi dengan rasa gugup.

Baca Juga: Jadwal French Open 2024 - 7 Wakil Indonesia Tampil, Ahsan/Hendra Comeback

Fukushima/Hirota hampir tersingkir dari French Open 2024 oleh wakil Amerika Serikat (AS), Annie Xu/Kerry Xu.

Dengan pergerakan Hirota yang tidak lancar, Fukushima memiliki banyak ruang  dan di sebagian besar pertandingan, lawan mereka berusaha memanfaatkannya.

Mantan ganda putri nomor satu dunia itu berhasil bertahan pada match point  game kedua sebelum tancap gas pada gim ketiga, dengan skor akhir 14-21, 22-20, 21-12.

Pada semifinal Syed Modi International, Desember lalu Hirota terjatuh di lapangan sambil memegangi lutut kirinya.

Saat itu, ganda putri Jepang ini berada di posisi ke-4 saat itu dalam race to Paris. Kondisi ini mengingatkan pada cedera serupa di lutut kanannya sehingga mereka gagal pada Olimpiade Tokyo 2020 meski berada di puncak peringkat dunia.

"Sudah tiga bulan kami tidak tampil pada kompetisi apa pun sebagai partnet. Jadi tentu saja saya sangat gugup," kata Hirota dialnsir dari BWF Badminton.

"Saya tahu saya akan menjadi sasaran. Jadi, saya harus bergerak lebih baik. Fukushima menguasai segalanya, terutama di lini belakang," ucap pebulu tangkis 29 tahun itu.

Ironisnya Hirota mengatakan bahwa pengalamannya dengan cedera tersebut telah meyakinkannya bahwa dia masih bisa mencoba lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Dia harus mengambil keputusan penting apakah akan menjalani operasi atau tidak.

"Ini adalah kali kedua bagi saya dan jenis cederanya sama dengan yang saya alami di Tokyo," aku Hirota.

"Saya menebak apa yang terjadi dan selama latihan saya tahu saya bisa kembali dan bermain dalam beberapa bulan," kata Hirota.

Baca Juga: Rekap French Open 2024 - 3 Wakil Indonesia Lolos 16 Besar, Anthony dan Jonatan Beda Nasib

"Setelah saya mendapat cedera, saya pikir saya akan menjalani operasi, tetapi saya tidak yakin. Saya pergi ke rumah orangtua saya dan mencoba untuk bersantai dan memikirkannya. "

"Saya akhirnya memutuskan untuk tidak menjalani operasi, saya memutuskan untuk menundanya setelah Olimpiade."

Di lain sisi, Fukushima bermain dengan emosi yang campur aduk.

"Saya bertanya-tanya tentang banyak hal. Saya khawatir dengan kondisinya, jadi saya tidak yakin harus berpikir apa. Itu adalah perasaan yang sulit."

Menariknya, tim Jepang tidak pernah memainkan satu pun pertandingan kompetitif selama beberapa bulan terakhir, bahkan saat latihan.

"Jadi di awal pertandingan hari ini kami merasa terkejut," kata Fukushima.

"Kami tidak yakin dengan gerakan kami. Saya panik saat kami berhasil memaksa rubber game. Kami berusaha bersabar. Saat Hirota berada di depan, saya merasa perlu mengendalikan permainan."

Fukushima/Hirota selanjutnya akan menghadapi Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela (India) pada babak kedua.

Jolly/Pullela melaju ke babak kedua setelah mengalahkan rekan senegaranya Tanisha Crasto/Ashwini Ponnappa 16-21 21-19 21-17.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P