Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, membiarkan persaingan bergulir secara adil antara Jorge Martin dan Enea Bastianini untuk berada di sisi Francesco Bagnaia di kursi pabrikan.
Jalannya MotoGP 2024 akan turut diwarnai sejumlah persaingan sengit dari sejumlah pembalap yang mengincar posisi penting.
Tidak terkecuali apa yang terjadi di internal Ducati.
Setelah Si Merah Borgo Panigale memastikan kontrak Francesco Bagnaia diperpanjang hingga MotoGP musim 2026, pertanyaan selanjutnya pun muncul terkait siapa yang akan berada di sampingnya?
Kontrak Enea Bastianini akan berakhir pada musim ini.
Pun dengan Jorge Martin yang juga akan memasuki akhir kontrak bersama Prima Prama Racing.
Yang satu ingin bertahan dan bersanding di samping Bagnaia, sedangkan satu pembalap lagi sudah sangat terbuka memplokamirkan diri mengincar kursi tersebut.
Baca Juga: Ungkit Blunder di Mandalika, Lorenzo Ramal Martin Bisa Kalahkan Bagnaia di MotoGP 2024
Persaingan sengit pun diprediksi akan mengerucut pada Bastianini dan Martin pada MotoGP 2024.
Apalagi Martinator sudah memberi ultimatum terkait masa depannya jika tak segera ditarik ke tim utama, maka dia akan beralih ke pabrikan kompetitor untuk mendapatkan status sebagai pembalap tim pabrikan.
Padahal, di Prima Pramac pun sebenarnya kedudukan Martin dan Bagnaia serta Bastianini sekarang ini sama. Dari segi gaji hingga motor dan pembaruan perangkat, semua sama.
Sebab itu Pramac bisa dibilang tim pabrikan Ducati kedua yang 'berkedok' atau berbalut nama tim satelit.
Namun tampaknya, Martin tidak puas dengan semua itu.
Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi menyadari akan persaingan sengit Martin dan Bastianini untuk berebut tempat di sebelah Bagnaia.
Dengan terbuka, pria asal Italia itu memastikan bahwa tim mereka akan membebaskan persaingan panas itu bergulir musim ini. Siapa yang siap dan cepat, dia yang dapat.
"Saya pikir Enea Bastianini akan mampu menunjukkan apa yang tidak bisa dia lakukan pada tahun lalu (karena sempat kecelakaan dan cedera lama) dan akan menjadi penantang gelar," ujar Tardozzi kepada Sky Sports Italia, dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
"(Sedangkan) Jorge Martin punya peluang besar setelah membuktikan kemampuannya di pengujung musim 2023 (jadi runner-up)," ujarnya.
Ketika dikejar pertanyaan siapa yang lebih berat untuk diprioritaskan, Tardozzi enggan membocorkannya.
Dia ingin semua berjalan adil.
Perlu beberapa balapan untuk meninjau siapakah di antara kedua pembalap tersebut yang layak untuk diberi kursi pabrikan.
Setidaknya sampai separuh musim MotoGP 2024 ini berjalan.
"Kami tidak akan membuat keputusan sampai Mei atau mungkin Juni," ucap Tardozzi.
Tahun lalu, Martin berhasil finis sebagai runner-up MotoGP 2023 di bawah Bagnaia dengan selisih poin 39 poin. Namun, ia membuat blunder-blunder fatal di sejumlah seri akhir balapan.
Berbanding terbalik dengan Bastianini yang justru menunjukkan kebangkitan memasuki akhir musim hingga berhasil jadi juara di seri MotoGP Malaysia 2024, di mana La Besita sukses mengasapi Martin dan Bagnaia sekaligus untuk naik podium tertinggi.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2024 - Pedro Acosta Incar Finis di Posisi Ini pada Debutnya