Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang timnas Indonesia, Marc Klok, mengakui banyak pihak yang masih membedakan pemain keturunan dan lokal.
Klok sendiri bisa memperkuat Indonesia dengan status pemain naturalisasi meski tidak berdarah Indonesia.
Selain itu ada beberapa pemain yang tampil bagi skuad Garuda karena memiliki keturunan Indonesia.
Mereka sama-sama bertarung untuk negara meski kritik terus muncul.
Saat skuad Garuda kalah, mereka ikut jadi korban dari netizen yang kecewa dengan permainan timnas.
Baca Juga: Shin Tae-yong Akui Terinspirasi dari Arsene Wenger dan Legenda Barcelona Saat Racik Taktik
Menurut Marc Klok, saat ini masih ada sentimen negatif untuk pemain keturunan atau naturalisasi.
Dia merasakan langsung setelah beberapa kali mendapatkan panggilan ke skuad Garuda.
Total sudah ada 19 caps yang dia dapatkan sejak resmi menjadi WNI.
"Saya masih ingat, ada sedikit cerita."
"Saya pemain naturalisasi, saya dari luar datang ke sini terus setelah itu main bola buat Indonesia," kata Marc Klok dilansir BolaSport.com dari laman Kita Garuda.
Baca Juga: Shin Tae-yong Berharap Banyak Pemain Timnas Indonesia Bisa Tampil di Liga Italia
Pemain berusia 30 tahun ini melanjutkan, saat Indonesia menang maka semua pemain akan mendapatkan pujian.
Termasuk agar PSSI memberikan tambahan pemain naturalisasi dan keturunan untuk memperkuat tim.
Namun, saat kalah mereka menjadi sasaran dari kritik pedas yang disampaikan oleh netizen.
"Waktu kita main buat negara kalau kita menang atau kita main bagus, saya mau main bagus semua, 'oh kita butuh lebih pemain naturalisasi, kita tidak usah pakai lokal, itu yang bagus'."
"Terus kita kalah main jelek mereka bilang 'oh kita harus pakai lebih banyak pemain lokal, tidak usah pemain naturalisasi', terlalu banyak provokasi."
"Terlalu banyak kebencian, terlalu banyak diferensiasi," terangnya.
Baca Juga: Tiket Presale Timnas Indonesia vs Vietnam Sudah Terjual Habis
Klok menilai di internal timnas Indonesia kondisinya berbeda.
Baik pemain keturunan dan lokal sama-sama saling bekerja sama dengan baik.
Mereka bahkan cukup akrab di pemusatan latihan (TC) berlangsung.
Hal tersebut yang membuat dia cukup bingung karena di luar sana kritik terus bermunculan untuk timnas.
"Pemain juga rasa begitu, waktu kita di TC selalu ada perbandingan."
"Kenapa pemain naturalisasi selalu bergabung bersama dan (di sisi lain) pemain lokal bergabung bersama lokal dari luar."
"Tapi di dalam tim situasi sangat baik, semua mengobrol bersama dan berbicara bersama, semua rasa kita pemain dari Indonesia," pungkasnya.