Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Cabang olahraga bulu tangkis bukan menjadi satu-satunya andalan Indonesia dalam meraih medali pada Olimpiade Paris 2024.
Bulu tangkis biasanya tidak pernah absen menyumbang medali emas pada Olimpiade 1992, 1996, 2000, 2004, 2008, 2016, dan 2020.
"Tahun ini adalah tahun Olimpiade Paris 2024. Alhamdulillah telah hadir menteri Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) karena kita sama-sama sadar dalam melakukan pembinaan prestasi tidak lepas dari perencanaan dan semua kaitannya dengan pendanaan," kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari di sela pembukaan Rapat Anggota Tahunan KOI di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
"Tadi disampaikan oleh pak menteri bahwa pendanaan juga harus tepat sasaran karena jangan sampai perencaannya salah, pendanaan berapa pun yang digulirkan itu sifatnya parsial tidak ada kontinuitas," ucap Okto.
"Mudah-mudahan semangat ini akan kami bawa dalam rapat kerja nasional ini dan Insya Allah di tahun ini kita akan membuat catatan sejarah baru pada Olimpiade paris."
"Biasanya kita punya potensi hanya dari cabor bulu tangkis, tetapi punya potensi medali dari cabor panjat tebing, angkat besi, bulu tangkis surfing, maupun cabor-cabor lainnya."
"Jadi, kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat indonesia sekaligus kami berterima kasih kepada pak menteri tadi sudah menyampaikan warna lain terhadap pandangan perspektif olahraga Indonesia."
Menteri Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa olahraga menjadi salah satu bentuk mempromosikan Indonesia, mempromosikan kebolehan-kebolehan yang dicapai sebuah bangsa.
Baca Juga: Tak Cuma Bulu Tangkis, Panjat Tebing Bisa Hasilkan Medali Emas untuk Indonesia di Olimpiade
"Kita baca motonya itu tercepat, terkuat menunjukkan bahwa olahraga ini menjadi satu forum dan ajang bagi semua bangsa di dunia untuk menunjukkan kemampuan," ucap Suharso.
"Yang kita sering lupa bahwa semakin maju, semakin modern, bahwa olahraga itu tumbuh dan kembang sebagai sebuah industri."
"Dalam desain besar olahraga nasional (DBON), kita sudah torehkan. Nah yang sekarang kami tunggu di Bappenas cabor olahraga merincikan kemudian harus step by step fase demi fase, tidak bisa tiba-tiba begitu."
"Tidak ada juara tiba-tiba. Itu selamanya proses dan dengan kesabaran. Mengenai pendanaan, saya setuju memang perlu sebuah atensi besar terhadap olahraga karena seluruh negara di dunia melakukannya."
"Kenapa kita tidak? Tidak mungkin orang bisa hebat dan seterusnya tanpa dukungan dari Pemerintah," ucap Suharso.
"Terkait yang dipaparkan, target medali emas Olimpiade sepanjang sejarah, tahun 2016 dapat 1, 2021 dapat 2, dan 2024 ini 3 target emas."
"Sudah disampaikan secara tradisional olahraga bulu tangkis milik Indonesia meski sekarang ada ancaman."
"Kita punya pebulu tangkis belum menunjukkan hal prima. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan medali di sana. yang kedua adalah panjat tebing dan angkat besi."
"Panjat tebing di beberapa perlombaan internasional sudah menunjukkan hasilnya, mudah-mudahan pada Olimpiade Paris memetik medali emas. "
"Dulu kita juga punya dayung, tetapi menghilang karena tidak ada generasi pelapisnya."
"Panahan juga begitu. Itulah kenapa dalam DBON kita tempatkan di setiap cabor mana kita bisa hebat, punya peluang besar, DNA nya ada, talentanya ada, tinggal kita detailkan. Pasti banyak ya dari 280 jutaan penduduk Indonesia."
Saat ini ada tujuh atlet yang sementara meraih tiket Olimpiade 2024 Paris.
Cabang tersebut adalah panahan yang sudah merebut dua tiket untuk nomor individual recurve putra dan putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono dari panjat tebing.
Selain itu, ada Rifda Irfanaluthfi (senam) dan Fathur Gustafian (menembak).
Baca Juga: Surfer Rio Waida Tambah Jumlah Wakil Indonesia pada Olimpiade Paris 2024