Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, kritik keras sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk pemain PSS Sleman, Wahyudi Hamisi.
Sanksi tersebut merupakan buntut dari pelanggaran keras yang dilakukan Wahyudi Hamisi ke pemain Persebaya, Bruno Moreira.
Kala itu, Wahyudi terlihat menendang kepada Bruno Moreira.
Wasit hanya memberikan kartu kuning atas aksi brutalnya tersebut.
Hal ini sempat membuat pihak Persebaya geram dan melayangkan protes agar sang pemain mendapatkan sanksi berat.
Pada Jumat (8/3/2024), Komdis PSSI resmi mengumumkan sanksi untuk Wahyudi Hamisi.
Pemain berposisi sebagai gelandang itu dihukum larangan bertanding sebanyak tiga laga dan denda Rp25 juta.
Kepastian tersebut diumumkan langsung oleh pihak PSS Sleman.
Baca Juga: Thomas Doll: 23 Tahun Saya Melatih, Persija adalah Tim Terbanyak Bikin Kesalahan dalam Semusim
"Hukuman larangan bermain tiga pertandingan untuk pemain bernomor pungung 33 di PSS ini merujuk pada pasal 78 Huruf (b) jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI tahun 2023."
"Serta denda Rp. 25.000.000," tulis PSS Sleman.
Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster pun mengaku tidak puas dengan keputusan dari Komdis PSSI.
Pelatih asal Irlandia Utara itu terkejut dengan sanksi yang diterima Wahyudi Hamisi.
Paul Munster menambahkan bahwa sanksinya terdengar sangat menggelikan.
"Saya seperti sangat terkejut ketika mendengar hasilnya," ujar Paul Munster.
"Ini sungguh menggelikan," lanjutnya.
Paul Munster mengaku bahwa tindakan Wahyudi Hamisi bisa berbuah hukuman penjara tiga tahun jika dilakukan di jalanan.
Baca Juga: Komdis PSSI Resmi Hukum Wahyudi Hamisi, Dilarang Bermain hingga Denda Puluhan Juta
"Anda tahu, jika seseorang melakukannya di jalanan, kamu setidaknya mendekam tiga tahun di penjara," ujar Paul Munster.
Paul Munster menilai bahwa sanksi larangan main tiga pertandingan dari Komisi Disiplin PSSI kepada Wahyudi Hamisi memalukan.
Pelatih asal Irlandia Utara itu menyebut bahwa tindakan tersebut bukanlah contoh yang bagus bagi kompetisi sepak bola Indonesia.
"Jadi, hanya tiga pertandingan," ujar Paul Munster.
"Apa lagi yang bisa katakan soal situasi ini?"
"Ini sangat memalukan."
"Ini bukanlah contoh baik buat siapa saja di Liga 1, Liga 2, Liga 3."
"Ini bukanlah contoh bagus pada situasi tersebut," tutupnya.