Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Laga Arsenal versus Porto menjadi kesempatan bagi The Gunners untuk mewaspadai taktik buang-buang waktu yang digunakan oleh lawan.
Arsenal mengaku sudah belajar banyak mengenai taktik Porto yang bisa membuat mereka mati kutu.
Kedua tim akan bertemu pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Emirates, Rabu (13/3/2024) pukul 03.00 WIB.
Porto masih memegang keunggulan agregat 1-0 dari pertemuan pertama.
Tugas Arsenal untuk lolos ke babak selanjutnya lebih sulit dari sang lawan.
Kekalahan pasukan Mikel Arteta pada laga leg pertama disebabkan oleh ketidakmampuan mengatasi strategi Porto.
Arsenal sulit menemukan ritme permainan karena sang lawan begitu ahli dalam memotong pergerakan.
Porto mampu memastikan bahwa bola hanya berada di area permainan sebanyak 51,7 persen dari keseluruhan pertandingan.
Hal tersebut jarang terjadi di laga kebanyakan, baik di kompetisi internasional maupun domestik.
Nasib The Gunners semakin sial karena Brentford yang mereka hadapi di Liga Inggris memeragakan taktik serupa.
Akan tetapi, Mikel Arteta mampu membawa anak asuhannya menang 2-1 pada laga tersebut.
Kapten Arsenal Martin Odegaard, mengaku bahwa timnya sudah lebih siap menyambut laga melawan Porto.
"Saya melihat hal yang sama saat melawan Brentford dan kami mengatasinya dengan baik," ucap Odegaard seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.
"Kami berharap bisa melakukan hal yang lebih baik pada laga kali ini," kata sang kapten menambahkan.
Meski berniat mengatasi taktik lawan, Odegaard mengaku bahwa Arsenal tidak akan bermain sembarangan.
Baca Juga: Derbi Milan Jadi Hari Bahagia Inter Milan untuk Klaim Gelar Scudetto
Arsenal akan tetap menampilkan permainan sesuai dengan taktik Arteta.
Menurut Odegaard, hal tersebut penting dilakukan agar konsentrasi timnya tidak buyar.
Terlalu fokus dengan taktik lawan membuat sebuah tim kurang bisa mengembangkan permainan.
Langkah setiap tim untuk bisa lolos lebih jauh memang memiliki tantangan yang berbeda.
Arsenal harus berhadapan dengan situasi buang-buang waktu yang tidak terjadi setiap waktu.
Untuk bisa belajar dari kesalahan, para pemain The Gunners harus bisa mengendalikan emosi.
Kecerdasan pemain dibutuhkan untuk bisa mengatasi tekanan di atas lapangan.
Kekuatan Arsenal sangat dipertaruhkan dalam perjuangan meraih gelar juara kali ini.