Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kemenangan pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen, pada babak 16 besar All England Open 2024 diwarnai protes dari pihak di luar pertandingan.
Axelsen berhasil melewati babak kedua usai mengalahkan wakil China, Weng Hong Yang.
Dia menang dua gim langsung dalam permainan selama 48 menit, dengan skor 21-19, 21-14 pada laga yang digelar di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Kamis (14/3/2024).
Meski demikian, protes dilayangkan oleh pakar dan juga mantan pebulu tangkis asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen.
Hal itu lantaran pertandingan antara Axelsen dan Weng berlangsung tidak di lapangan utama.
Keduanya bertanding di lapangan 3 yang tidak didukung dengan video challenge Hawkeye.
Fischer melayangkan protes terhadap Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Dia mengatakan aneh bagi seorang pemain nomor satu dunia yang tidak mendapatkan prioritas karena harus bertanding di luar lapangan TV.
"Agak istimewa bahwa pemain terbaik dunia harus berlarian di luar lapangan TV," ujar Fischer.
"Ini adalah prioritas yang aneh dari BWF dan ini adalah sebuah kelalaian. Pilihan itu tidak masuk akal," kata Fischer kepada SportTV 2 Denmark dilansir BolaSport.com.
Fischer bahkan sampai berbicara kepada pelatih Axelsen yakni Henrik PK Rohde mengenai masalah tersebut.
Pasalnya tidak tampil di lapangan utama memiliki risiko bahwa kesalahan bisa saja terjadi pada fase-fase kritis.
"Saya berbicara dengan Henrik 'PK' Rohde, pelatih Axelsen, pagi ini. Mereka telah memasukkan dalam persiapan mereka bahwa ia tidak bermain di lapangan TV," ucapnya melanjutkan.
"Hanya ada banyak kesempatan untuk menang. Mungkin ada situasi-situasi yang menentukan pertandingan yang dapat menghilangkan poin-poin berharga," ujarnya.
Namun bukan berarti Fischer tidak percaya terhadap hakim garis atau line judges.
Akan tetapi akan ada situasi tertentu bahwa tayangan video challenge memang sangat diperlukan.
"Selama bertahun-tahun, saya telah melihat banyak pertandingan yang hilang karena kesalahan," tutur Fischer.
"Hakim garis sangat bagus, tetapi kadang-kadang bola sangat dekat dengan garis sehingga lebih mudah dengan mata elang, itulah penilaiannya," ujar Fischer.
Meski demikian, Axelsen nyatanya tak mempersalahkan persoalan tersebut walau ia mengetahui tidak bermain di lapangan utama.
Axelsen lebih memilih fokus menghadapi pertandingan dan permainannya sendiri.
"Ia (Weng Hong Yang) adalah pemain yang sangat bagus yang telah menunjukkan level atas yang sangat tinggi dan juga telah memenangkan turnamen," ucap Axelsen.
"Saya harus tampil baik dan bermain pada level yang saya lakukan hari ini dan jika saya melakukan itu, saya yakin saya bisa melawannya. Dan itulah rencananya," ujar Axelsen.
Pada babak perempat final, Axelsen akan kembali bersua tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
Pertandingan nanti akan menjadi pertemuan yang ke-18 bagi kedua pemain.
Namun bagi Ginting, ia sudah tidak lagi merasakan kemenangan atas Axelsen sejak babak semifinal Indonesia Masters 2020.
Pertandingan Axelsen versus Ginting akan digelar di lapangan utama mulai jam 00.00 WIB, Sabtu (16/3/2024).
Baca Juga: Greysia Polii Kembali Jadi Jembatan Bagi Atlet Usai Gantung Raket