Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menyebut tradisi kerajaan baru muncul saat timnya melawan Real Madrid sebagai bagian hasil drawing Liga Champions.
Manchester City dan Real Madrid tanpa sengaja membentuk rivalitas baru di Benua Eropa.
Dua tim tersebut mampu menjadi raja yang memenangi Liga Champions dalam dua musim terakhir.
Yang menarik, kemenangan keduanya ditempuh lewat jalan mengalahkan satu sama lain.
Real Madrid menjadi juara pada musim 2021-2022 setelah menyingkirkan Manchester City pada babak semifinal.
Semusim setelahnya, giliran Man City yang membalas dendam pada babak yang sama.
Pertemuan kedua tim berlanjut ke musim ketiga, meski kali ini datang lebih awal.
Man City akan menghadapi Real Madrid pada perempat final Liga Champions 2023-2024.
Baca Juga: Ronaldo Nyaris Jadi Korban Lemparan Balon Air dari Suporter Musuh
Pep Guardiola langsung menyambut baik hasil drawing edisi terbaru.
Pelatih asal Catalunya tersebut bahkan menyebut timnya dan Real Madrid memiliki keunikan tersendiri.
"Rasanya seperti tradisi yang terjadi dalam tiga musim beruntun," kata Guardiola seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Dalam kurun waktu tersebut, para raja harus saling melawan dalam sebuah kompetisi," ucap Guardiola menambahkan.
Man City harus melakoni laga tandang terlebih dahulu pada laga leg pertama, Rabu (10/4/2024).
Hal ini disyukuri oleh Guardiola karena timnya berkesempatan bermain kandang pada leg kedua.
Musim lalu, kelolosan Man City ke final dilalui dengan menempuh cara serupa.
Setelah bermain imbang di laga tandang, The Citizens membalas secara telak kala tampil di kandang sendiri.
Dukungan dari suporter di Stadion Etihad ternyata efektif mengangkat moral Man City.
Komposisi Man City pada musim ini tidak jauh berbeda dengan kondisi tim pada musim sebelumnya.
Untuk itu, Guardiola bersikap optimistis jika timnya mampu mengalahkan Real Madrid.
Status Real Madrid sebagai pemegang gelar Liga Champions terbanyak tidak lagi menakutkan.
Man City sudah membuktikan diri mampu menaklukkan tim dengan sejarah kuat.
Kemenangan dalam dua musim beruntun akan semakin memantapkan posisi Man City di kompetisi tertinggi klub Eropa.
Guardiola sedang membangun tradisi di luar pertemuan dengan Real Madrid dengan menjadikan timnya sebagai favorit juara yang baru.