Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dugaan tindak rasialisme yang dilakukan Francesco Acerbi terhadap Juan Jesus bergulir panas dan terancam merugikan Inter Milan dalam upaya mereka membidik scudetto.
Perkembangan kasus aksi rasialis Francesco Acerbi semakin sengit dengan munculnya pengakuan langsung sang defender.
Bek veteran Inter Milan dicoret timnas Italia setelah dianggap menghina Juan Jesus dalam bentrokan melawan Napoli di Liga Italia, Minggu (17/3/2024).
Menurut pengakuan Jesus kepada wasit, Acerbi mengatainya 'negr*'.
Sebutan itu kerap dikategorikan sebagai hinaan rasialis terhadap pemain berkulit hitam.
FIGC mengeluarkan sanksi awal dengan memulangkannya dari kamp latihan Gli Azzurri.
Juan Jesus sendiri menganggap masalah di antara mereka sudah berakhir setelah Acerbi meminta maaf selepas pertandingan.
Namun, kontroversi malah meruncing ketika Acerbi mengeluarkan pernyataan yang dianggap Jesus bertentangan dengan fakta.
Dalam perjalanan pulang ke klub, defender berusia 36 tahun itu diserbu wartawan saat tiba di stasiun di Milano.
Acerbi mengaku tidak mengatakan sesuatu yang bersifat rasialis.
"Teman-teman, saya tak mengatakan apa pun yang (bersifat) rasialias, ini yang pasti," ujar mantan pemain Lazio dan AC Milan.
"Saya belum berbicara kepada Juan Jesus. Saya bisa memastikan tak ada kata-kata rasialis yang keluar dari mulut saya."
"Saya pikir dia mungkin salah paham. Kenapa saya harus minta maaf?"
"Saya telah bermain sepak bola selama 20 tahun dan saya tahu apa yang saya katakan."
"Banyak hal terjadi di lapangan, ini normal. Tapi ketika wasit meniup peluit, Anda bersalaman dan semua kembali seperti semula."
"Saya harap perjuangan melawan rasialisme terus berlanjut di setiap penjuru dunia," imbuh pemain yang pernah berjuang melawan penyakit kanker testis.
Baca Juga: RESMI - Bek Sepuh Inter Milan Dicoret Timnas Italia gara-gara Dugaan Ucapan Rasialis
Sikap Acerbi di atas ternyata dibaca oleh Juan Jesus, yang merasa jadi korban dalam kasus ini.
Bek asal Brasil yang juga pernah memperkuat Inter Milan lalu melemparkan respons balasan melalui akun Instagram pribadi.
Jesus menilai Acerbi telah berbohong. Perkataannya disebut berlawanan dengan fakta yang terjadi.
Menariknya, pernyataan Jesus mendatangkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk rival sekota Inter sekaligus mantan klub Acerbi, AC Milan.
"Masalah ini telah selesai bagi saya kemarin di lapangan dengan permintaan maaf Acerbi dan sejujurnya saya lebih suka tak mengulangi hal tercela yang harus saya tangani," tulis Jesus.
"Namun, hari ini saya membaca pernyataan Acerbi yang sangat bertentangan dengan apa yang sebenarnya terjadi, dengan apa yang dia katakan kemarin di lapangan dan bukti juga ditunjukkan oleh rekaman dengan pembaca gerak bibir yang jelas di mana dia meminta maaf kepada saya."
"Saya tak akan membiarkan hal ini terjadi. Rasialisme harus dilawan di sini dan saat ini."
"Acerbi mengatakan kepada saya 'pergilah kamu negr*, kamu hanya seorang negr*'. Setelah protes saya kepada wasit, dia mengaku bahwa dirinya melakukan kesalahan dan minta maaf, menambahkan 'untuk saya negr* hanyalah sebuah hinaan seperti yang lainnya'."
"Hari ini dia mengubah versinya tentang kejadian tersebut dan menegaskan bahwa tak ada penghinaan rasialis. Tak ada lagi yang perlu saya tambahkan," pungkasnya disertai tagar #notoracism.
Pada kolom komentar, muncul reaksi teratas dari AC Milan yang mendukung posisi Jesus.
"Rasialisme diperangi bersama-sama di sini, dan saat ini. Kami ada di sisimu, Juan," tulis akun resmi I Rossoneri.
Sementara itu, pihak Inter Milan sudah memberikan respons terhadap pencoretan Acerbi dari timnas Italia.
Sang pemuncak klasemen sementara Liga Italia dijadwalkan menggelar pertemuan langsung dengan Acerbi pada Selasa (19/3/2024) sore waktu setempat.
Kalau hasil investigasi jaksa FIGC membuktikan Acerbi bersalah, Nerazzurri yang akan ikut rugi karena bisa kehilangan jasa bek andalannya itu selama 10 pertandingan.
Sanksi tersebut adalah imbas pelanggaran Pasal 28 dalam Undang-Undang Peradilan Olahraga Italia tentang 'perilaku diskriminatif' yang melarang sikap ofensif pemain terhadap ras, warna kulit, agama, bahasa, jenis kelamin, kebangsaan, asal-usul, termasuk asal etnis, hingga kondisi pribadi atau sosial.
Kalau hukuman disahkan, Inter Milan tak bisa menurunkan Acerbi sampai akhir musim ini di mana kompetisi Serie A tinggal menyisakan 9 pertandingan.
I Nerazzurri sedang dalam fase krusial guna memastikan scudetto datang secepatnya dengan sudah mengoleksi 76 poin dari 29 partai.
Secara matematis, Inter tinggal butuh 14 angka tambahan agar mengamankan gelar nomor 20 di Liga Italia.