Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Juventus, Fabrizio Ravanelli, ikut mengomentari krisis yang sedang dialami mantan klubnya.
Juventus sedang terjebak dalam krisis hasil yang serius.
Dalam 9 pertandingan terakhir di Liga Italia, Si Nyonya Tua hanya menang sekali.
Dari kemungkinan maksimal 27 poin yang bisa diraih, Juventus hanya mendapatkan 7.
Terbaru, Juventus kalah 0-1 dari Lazio pada pekan ke-30 Liga Italia, Sabtu (30/3/2024) di Olimpico.
Dari tim yang mampu menyaingi Inter Milan di jalur perebutan gelar juara, I Bianconeri sekarang malah terancam kehilangan posisi di 4 besar.
Dengan mengoleksi 59 poin, Federico Chiesa dkk. kini hanya unggul 8 poin atas AS Roma di posisi ke-5 yang punya satu pertandingan sisa lebih banyak.
Dalam 9 laga terakhir, sementara Juventus cuma mengoleksi 7 poin, AS Roma memperoleh 22 angka.
Baca Juga: Minta Ampun Massimiliano Allegri, Pemain Sendiri Merasa Timnya Bukan Juventus
Kalau situasi ini tidak berubah, bahaya Juventus terdepak dari 4 besar klasemen Liga Italia sangat nyata.
Sebagai mantan pemain Juventus, Fabrizio Ravanelli ikut mengomentari krisis yang terjadi.
Ravanelli memperkuat Juventus pada selang 1992-1996.
Eks penyerang yang terkenal dengan rambut putihnya ini membawa Tim Zebra meraih 5 trofi domestik dan internasional termasuk Liga Italia 1994-1995 dan Liga Champions 1995-1996.
Sementara banyak orang menuding pelatih Massimiliano Allegri sebagai biang masalah, Ravanelli lebih menyoroti para pemain Juventus.
Menurut pria berusia 55 tahun, para pemain Juventus yang ada sekarang tidak pantas mengenakan seragam kebesaran Si Nyonya Tua.
"Sulit untuk tidak merasa kecewa melihat Juventus dalam beberapa laga terakhir," kata Ravanelli seperti dikutip dari Tuttojuve.com.
"Tim masuk ke pertandingan yang sangat penting dengan pendekatan yang sangat buruk."
Baca Juga: Juventus Main Jelek, Massimiliano Allegri Marah-marah ke Wartawan: Gak Usah Ajari Saya Jadi Pelatih!
"Mereka datang ke pertandingan dengan banyak rasa takut, ide yang minim, dan bahkan mungkin formasi yang salah."
"Pergantian selama permainan ternyata salah."
"Juventus adalah tim yang kehilangan kepastian dan ketika kehilangan kepastian, Anda akan mengalami kesulitan menemukan permainan terbaik."
"Saya juga melihat tim dengan kepribadian yang sangat kecil."
"Bahkan di akhir pertandingan, setelah mereka kalah, saya melihat ada banyak ketakutan di mata pemain-pemain ini."
"Jika ketakutan, Anda tidak bisa bermain di level tertentu. Anda tidak bisa memakai kostum Juventus."
"Di sini kita membutuhkan pemain dengan kepribadian, pemain yang tahu bagaimana caranya menghadapi momen-momen sulit."
"Ketika bermain untuk tim seperti Juventus, Anda harus memiliki keberanian, determinasi, dan di atas semuanya kepribadian."
"Hal itu yang sekarang tidak dimiliki oleh tim ini," pungkas mantan rekan setim Gianluca Vialli dan Alessandro Del Piero ini.